Nyaris Tidak Ikut SKD karena Sepatu Bolong

Indragiri Hulu | Rabu, 12 Februari 2020 - 11:06 WIB

Nyaris Tidak Ikut SKD karena Sepatu Bolong
Peserta seleksi kompetensi dasar calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu saat mengikuti tes yang dipusatkan di Gedung Dang Purnama Rengat, Selasa (11/2/2020).(RAJA KASMEDI/RIAUPOS.CO)

RENGAT (RIAUPOS.CO) -- Anjoe Septiayu nyaris tidak dapat mengikuti seleksi kompetisi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Selasa (11/2). Langkahnya terhenti ketika salah seorang panitia dari BKN menegurnya saat akan masuk ruangan ujian di Gedung Dang Purnama Rengat.

Anjoe Septiayu dilarang masuk akibat memakai sepatu hitam yang terlihat ujung jari kakinya. "Panitia melarang saya masuk karena sepatu saya dinilai tidak standar akibat terlihat ujung jari," ujarnya.


Hati Anjoe Septiayu mulai kecamuk dan tidak bisa membantah aturan yang diberlakukan oleh panitia. Sementara rekan-rekannya di sesi ketiga sudah berada dalam ruangan dan sudah dihadapkan dengan satu unit laptop.

Beruntung Anjoe bertemu salah seorang panitia seleksi daerah (Panselda) dari Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Kabupaten Inhu. Perempuan yang juga pegawai BKP2D Kabupaten Inhu menanyakan kendala yang dihadapi. "Sepatu saya bu, panitia melarang saya masuk," sebut Anjoe Septiayu.

Tanpa menunda waktu, pegawai tersebut menanyakan nomor sepatunya. Bahkan sepatu pegawai tersebut seukuran dengan sepatunya dan Anjoe pun memakai sepatu tersebut dan langsung berlari menuju pintu masuk ruangan. "Tahun lalu saya juga ikut tes tapi tak seketat ini," tambahnya.

Anjoe Septiayu kembali tersenyum dan ditambah lagi setelah mengikuti tes. Di mana nilai yang diperolehnya berhasil berada di atas ambang nilai yakni 331. Sedangkan ambang nilai yang harus dicapai dan ditetapkan BKN yakni 265.

Untuk seleksi kali ini, Anjoe mengikuti tes untuk posisi analis pengembangan ekonomi pedesaan. "Terima kasih saya sudah dipinjamkan sepatu hingga akhirnya lulus, walau pun belum pasti dapat mengikuti tes tahap berikutnya," terang Anjoe yang juga alumni S1 Sosiologi Unri ini.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Kabupaten Inhu Subrantas SP mengatakan, dari 3.812 orang lulus seleksi administrasi, sebanyak 113 orang tidak ikut SKD di hari pertama. "Peserta yang tidak hadir pada umumnya tanpa keterangan. Sebagian juga akibat tidak melengkapi diri dengan KTP elektronik," ujarnya.

Dari 113 orang yang tidak hadir di hari pertama kemarin, sebanyak 24 orang di sesi pertama, 24 orang di sesi kedua, 35 orang di sesi ketiga, 10 orang di sesi empat dan 20 orang di sesi kelima. Mereka pun dipastikan tidak lulus dan dinyatakan gugur. "Hari kedua pelaksanaan SKD masih terdapat lima sesi dengan tempat yang sama. Kepada peserta diharapkan hadir lebih awal," harapnya.

Sementara itu, Koordinator Tilok dari BKN Regional XII Pekanbaru Yuhazmi Dartius SKom mengatakan, nilai SKD setiap sesi langsung dikirim ke BKN Pusat. "Ini bedanya dengan pelaksanaan tahun lalu. Kalau tahun lalu hasil disampaikan per hari," katanya.

Dirinya tidak mengetahui secara pasti jumlah nilai per sesi yang diperoleh oleh peserta. Namun untuk sesi kelima, nilai tertinggi mencapai 383 dan terendah 175. "Kami di sini ada enam orang dan data perolehan nilai itu ada pada bagian rekap," terangnya.(kas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook