RENGAT (RIAUPOS.CO) - Warga lima desa di Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) mengeluhkan kondisi jalan di daerah itu. Bahkan kondisi yang sangat memprihatikan itu sudah berlangsung cukup lama.
Lima desa yang bersentuhan langsung dengan jalan dengan status jalan kabupaten itu yakni, Desa Batupapan, Desa Alim, Desa Sipang, Desa Lahai Kemuning dan Desa Sanglap. Sehingga hal itu pula yang menjadi usulan prioritas pada pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Batang Cenaku.
Usulan tersebut disampaikan juru bicara lima desa yang dipercayakan kepada Kepala Desa (Kades) Lahai Kemuning, Ahmad Rois. "Kondisi jalan kabupaten yang menghubungkan lima desa dari dulu hingga saat ini, kondisinya sungguh sangat memprihatinkan masih berupa tanah dan belum tersentuh oleh aspal," ujar Kades Lahai Kemuning, Ahmad Rois pada pelaksanaan Musrenbang di Kantor Camat Batang Cenaku akhir pekan kemaren.
Dengan kondisi jalan yang memprihatinkan, warga Desa Lahai Kemuning bersama warga desa lainnya serta para pelaku usaha dibidang Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang selalu merehab jalan tersebut. Karena apabila dibiarkan, akan berdampak lebih luas hingga mengancam roda perekonomian masyarakat di lima desa.
Kondisi jalan yang sangat memprihatikan itu sambungnya, akan lebih parah ketika musim hujan datang. "Becek dan berlumpur tidak bisa dielakkan. Mobil pengangkut hasil panen TBS kelapa sawit warga banyak yang jadi korban," ungkapnya.
Untuk itu harapnya, melalui pertemuan resmi yang dibiayai oleh APBD dengan agenda Musrenbang, sudah tidak alasan untuk dimasukkan dalam rencana pembangunan yang prioritas untuk tahun 2023. "Harus sampai kapan kami merasakan penderitaan ini," keluhnya.
Dalam pada itu, Anggota DPRD Inhu, Suharto SH yang juga berdomisili di Dapil II Inhu juga menegaskan, peningkatan jalan menuju lima desa di Kecamatan Batang Cenaku tidak ada alasan lagi untuk ditunda-tunda.(kas)