DESA PESAJIAN

Tiang Jembatan Gantung Roboh

Indragiri Hulu | Sabtu, 06 November 2021 - 11:28 WIB

Tiang Jembatan Gantung Roboh
Tiang utama jembatan gantung menuju Desa Pesajian, Kecama­tan Batang Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu roboh. Akibatnya jembatan gantung sepanjang 100 meter itu terjun ke sungai, dan warga terpaksa menggunakan pompong untuk menyeberangi Sungai Batang Peranap, Jumat (5/11/2021). (KASMEDI/RIAUPOS.CO)

RENGAT (RIAUPOS.CO) - Warga Desa Pesajian, Kecamatan Batang Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) mulai merasakan sulitnya transportasi keluar. Pasalnya, jembatan gantung yang sebagai alternatif keluar dan menghubungkan dengan desa lainnya terjun ke sungai, setelah tiang penyangga utama roboh.

Tingginya debit air Batang Peranap dan ausnya tiang penyangga, sebagai salah satu penyebab robohnya jembatan gantung dengan panjang sekitar 100 meter itu. "Abrasi di sekitar tiang penyangga juga menjadi penyebab jembatan gantung menuju Desa Pesajian itu roboh," ungkap Ketua Komisi II DPRD Inhu Dodi Irawan SHI, Jumat (5/11).


Menurut Dodi Irawan yang juga anggota dewan asal Dapil 3, jembatan gantung menuju Desa Pesajian roboh, Kamis (4/11) sekitar pukul 13.30 WIB. Di mana jembatan gantung tersebut menghubungkan Desa Pesajian menuju Desa Peladang, Desa Sungai Aur hingga ke Desa Punti Kayu.

Akibat jembatan tersebut roboh, warga terpaksa menggunakan pompong.

Bahkan, ketika warga tidak memiliki pompong, harus menyewa milik warga lainnya.

Selama ini jembatan gantung merupakan akses utama bagi warga menuju atau dari Desa Pesajian. Namun jembatan gantung tersebut tidak bisa untuk kendaraan roda empat. "Desa Pesajian itu paling ujung, berbatasan dengan Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi," ujarnya.

Untuk mengatasi kondisi yang ada, pemerintah dapat membangun jembatan secara permanen. Karena selama ini, warga yang memiliki kendaraan roda empat terpaksa dititipkan di seberang atau tidak dapat dibawa pulang.

Selain itu juga, pemerintah juga dapat membenahi jalan alternatif menuju Desa Pesajian. Karena sejak 2017 lalu, jalan menuju Desa Pesajian tidak berfungsi akibat tujuh titik gorong-gorong mengalami rusak.

"Di jalan menuju Desa Pesajian ada juga jembatan pendek atau sekitar lima meter yang juga rusak," ungkap Dodi Irawan

Dari dua alternatif itu sambungnya, lebih efektif untuk membenahi jalan alternatif. Karena, ketika melewati jalan alternatif hanya perlu waktu sekitar 20 menit. Sedangkan ketika melewati jembatan gantung perlu waktu sekitar dua jam.

Ketika hal ini lambat ditangani, akan berdampak kepada perekonomian warga Desa Pesajian terutama untuk mengeluarkan hasil pertanian seperti buah kepala sawit. "Kalau lambat ditangani, warga akan lebih banyak aktivitasnya ke Kecamatan Benai. Walaupun jaraknya agak cukup jauh tetapi akses jalan agak lumayan," ucapnya.

Di tempat terpisah, Plt Kadis PUPR Kabupaten Inhu Bobby Maulianto ST MT mengatakan, atas kejadian itu pihaknya sudah turun ke lapangan. "Untuk sementara ini, kami lakukan opname guna mengetahui tingkat kerusakan," ujar Bobby Maulianto.

Opname ini dilakukan, agar bisa diambil kebijakan seperti apa penanganannya ke depan. Sehingga apa yang diresahkan warga saat ini, dapat cepat teratasi.

Memang sebutnya, usulan pembuatan jembatan gantung baru, juga sudah disampaikan kepada Kementerian PUPR. "Kami kembali akan lakukan komunikasi langsung dengan Kementerian PUPR tentang urgensi usulan untuk segera ditindaklanjuti," sebutnya.(ade)


Laporan: Kasmedi (Rengat)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook