TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Kue Pupudak Sungai Luar Kecamatan Batang Tuaka merupakan jajanan khas suku Banjar Kalimantan Selatan. Jajanan ini juga sering disebut dengan nama Wadai susunduk lawang (kue palang pintu).
Di daerah asalnya yakni di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Pupudak menjadi salah satu kuliner yang sangat populer. Cita rasanya yang lezat membuat kuliner yang satu ini mudah digemari oleh banyak orang.
Pupudak itu sendiri memiliki rasa yang manis dari gula merah, dibungkus daun pisang dengan bentuknya yang lonjong, jajanan pupudak ini sendiri sangat mudah untuk dikenali. Maksud dari dibungkusnya dengan daun pisang sendiri memiliki arti adalah "bahwa sesuatu perbuatan baik yang dilakukan hendaknya tidak perlu diketahui orang."
Di daerah Sungai Luar Kecamatan Batang Tuaka biasanya di setiap hari pekan yakni di hari Sabtu bisa kita temukan di pasar-pasar ataupun tempat-tempat sarapan pagi di sepanjang pasar tradisional di Kuala Getek Sungai Luar. Pupudak bisa dikatakan menjadi salah satu kuliner yang sangat populer. Cita rasanya yang lezat dan juga bernuansa aneka kulineran yang tempo dulu.
Dari rasa manis yang dihasilkan dari kuliner tradisional Pupudak ini sangat terasa sangat kental dari gula merah (gula aren). Secara umum, bahan utama yang di gunakan yakni terbuat dari tepung sagu, gula merah, garam.
Adapun proses pembuatanya yakni adonan dibungkus menggunakan daun pisang. Selanjutnya adonan tadi dituang ke dalam halung yang sudah disiapkan, lalu ujungnya dilipat dan dikunci dengan tusukan lidi agar tidak tumpah, seterusnya dimasak dengan cara dikukus.
Laporan: Indra Efendi (Tembilahan)
Editor: Eka G Putra