JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Berbicara soal olahan rumahan tentang Amplang, di Indragiri Hilir (Inhil) sangat terkenal kaya akan aneka ragam jenis-jenis Amplang yang di olah oleh masyarkatnya, salah satunya ada "Amplang Udang Cik Miss" yang beralamat di Jalan Batang Tuaka Gang Sirsak, Tembilahan.
Amplang udang Cik Miss bisa dikatakan menjadi salah satu oleh-oleh khas dari Kabupaten Inhil yang selalu laris diburu oleh pengunjung untuk dibawa pulang. Jajanan sejenis kerupuk atau cemilan ini memang lebih mengutamakan rasa udangnya sebagai ciri khas.
Di Indragiri Hilir ini sendiri merupakan daerah yang berada diwilayah pesisir dengan hasil tangkapan udang yang tinggi. Ada beberapa wilayah yang terkenal dengan penghasil amplang udangnya, yaitu daerah Desa Sungai Luar, Pulau Kijang, dan Kota Baru.
Misnah (41) serta suaminya Syahril (48) yang merupakan pemilik usaha dari Amplang Udang Cik Miss mengatakan bahwasanya produk olahan mereka yang terkenal dengan amplang udang cik miss ini pernah mendapatkan penghargaan dari Gubernur Riau pada tahun 2012.
Syahril dan Misnah dalam wawancaranya kepada Riaupos.co mengatakan, pertama kali merintis dari warung ke warung dengan harga ribuan, hingga market pemasaran nya makin luas, dengan harga jual kecil per bungkus masih dibanderol dengan harga Rp12 ribu.
Telah memiliki sertifikasi halal dan mempunyai NIB, bukan hanya dikenal masyarakat dengan kelezatannya yang gurih dan enak, lebih lanjut dikatakan oleh Misnah bahwa Amplang udang cik miss pernah mendapatkan penghargaan dari Dinas Perindag Provinsi Riau pada tahun ini 2012 yaitu Adikriya Kategori Pangan yang diberikan langsung oleh Gubernur Riau pada saat itu.
"Adapun untuk omset dari usaha amplang udang cik miss ini memiliki omset per bulan Rp30 juta atau per harinya bisa mencapai Rp1 juta atau bahkan lebih, dan pengeluaran pun sebanding untuk bahan baku nya udang kita masih menggunakan produk lokal di sungai luar, dilihat dari udang nya tidak menyerap air, atau terlebih lama diberi es Karena akan lebih bagus kualitas amplang yang didapat," ujarnya.
Laporan: Indra Efendi (Tembilahan)
Editor: Eka G Putra