TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Tembilahan sering terjadi pemadaman secara mendadak atau biasa disebut byar pet dalam sebulan terakhir ini.
Kondisi ini dikeluhkan dan membuat kecewa masyarakat yang merupakan pelanggan PT PLN. Puncak pemadaman terjadi cukup lama hingga lebih dari 4 jam pada Jumat 8 November 2019 lalu.
"Malam tadi mati cukup lama sejak lepas magrib sampai menjelang tengah malam," ungkap Wati, warga Sei Beringin Tembilahan, Sabtu (9/11). Byar Per juga terjadi pada Jumat siang sekitar lebih kurang 1 jam.
Hal senada juga disampaikan Pras, warga Tembilahan lainnya. Dia mengatakan pemadaman listrik yang beberapa waktu belakangan ini tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dari pihak PLN.
"Kita berharap ini segera diatasi oleh pihak PLN Tembilahan dan khusunya UP3 Rengat," harapnya.
Supervisor Teknik PLN Tembilahan, Moko saat dikonfirmasi mengenai kondisi listrik saat ini mengakui adanya devisit daya yang disebabkan belum beroperasinya PLTU Tembilahan 2x7 MW. Ditambah lagi adanya gangguan pada mesin PLTD Parit 4 Tembilahan. Kondisi itu semakin diperparah dengan gangguan PLTI ISK, sehingga saat ini hanya mengharapkan mesin PLTD Parit 4 yang daya mampunya hanya 12 MW.
"Sementara beban puncak kita mencapai 19 MW," jawab Moko. Artinya sampai saat ini masih terjadi devisit daya sekitar 7 MW.
Laporan: Indra Effendi