TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) - Sedikitnya 17 bangunan warga di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Enok, Indragiri Hilir (Inhil) rusak parah dan masuk ke sungai akibat terkena abrasi, Ahad (31/7) sekitar pukul 12.00 WIB. Menurut informasi di lapangan, sebelum terjadi musibah tampak perputaran air Sungai Enok di sekitar lokasi. Tak lama kemudian terlihat pula retakan-retakan tanah yang kemudian disusul dengan longsor.
"Sampai saat ini belum ada laporan terkait jumlah korban jiwa," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Inhil H Yuspik, Ahad (31/7).
Meski demikian, lanjut Yuspik, pihaknya melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) terus melakukan koordinasi dengan pemerintah desa (Pemdes) dan pemerintah kecamatan (Pemcam) setempat. "Perkembangan selanjutnya nanti akan kita sampaikan kembali," tutur mantan Kepala Perizinan Inhil itu.
Sementara itu, Sekretaris Camat (Sekcam) Enok Wono Sugito, saat dikonfirmasi Riau Pos membenarkan informasi tersebut. Beberapa waktu setelah kejadian, dia dan pihak-pihak terkait lain langsung turun ke lokasi. "Masih dalam pendataan petugas di lapangan," kata Wono.
Kendati demikian, dia meyakini tidak ada korban jiwa. Namun kerugian diperkirakan bisa mencapai miliaran rupiah. Selain bangunan, sejumlah fasilitas umum, seperti jalan, pos jaga, dan sumur bor milik desa ikut mengalami kerusakan.
Walau tidak menyebutkan jumlah pastinya, jalan desa yang rusak diperkirakan mencapai pajang 150 meter. Dari belasan rumah warga yang terkena longsor, tingkat kerusakannya bervariasi. Mulai dari rusak berat, sedang, dan rusak ringan. Akan tetapi sudah tidak dapat ditempati untuk sementara waktu.
Warga yang terdampak akibat musibah ini untuk sementara diungsikan ke rumah sanak famili terdekat yang lebih aman. Sebagian lainnya akan dievakuasi pada posko bencana di halaman kantor desa setempat.
Sementara itu, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, M Edy Afrizal membenarkan kejadian ini akibat dari cuaca ekstrem. "Kami dapat laporan terjadi longsor di Kecamatan Enok. Saat ini kami masih berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk meng-update informasi di lapangan," katanya.
Potensi Ombak Rendah
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Riau mengeluarkan informasi terkait potensi ombak tinggi yang akan menerpa perairan di Provinsi Riau. Menurut Forecaster On Duty, Sanya G, Ahad (31/7), prakiraan tinggi ombak di perairan Provinsi Riau masih cukup rendah yaitu berkisar antara 0.50-1.25 meter.
Meskipun begitu masyarakat tetap harus waspada hujan dengan intensitas sedang hingga deras yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang di wilayah Bintan. "Untuk potensinya masih rendah dengan suhu udara berkisar 23.0-33.0 derajat Celsius, kelembapan udara berkisar 58-98 persen dan arah angin dari selatan ke arah barat /10-30 kilometer per jam," ujarnya.
Sementara itu, untuk informasi prakiraan cuaca di Provinsi Riau untuk di pagi hari diprediksi masih cerah berawan dengan potensi hujan berintensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Indragiri Hilir.
Sedangkan untuk siang hingga sore hari, cuaca masih cerah berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, Kota Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti, dan Kabupaten Kuantan Singingi.
Malam hari cuaca juga cerah berawan. Namun tetap memiliki potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Indragiri Hilir."Untuk titik panas di Sumatera, ada di tiga lokasi yaitu Sumatera Utara 2 titik dan Bengkulu 1. Sementara itu untuk Provinsi Riau nihil," ujarnya.(ind/sol/ayi)