JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pascapenyanderaan dan pemerkosaan guru oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB), aktivitas belajar-mengajar di Aroanop, pedalaman Kabupaten Mimika, Papua tetap berlangsung.
Akan tetapi, kali ini para murid diajar oleh para anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), bukan para guru.
"Karena di sana tidak ada guru, TNI mengajar, menggantikan guru itu," kata Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol Inf Muhamad Aidi saat dihubungi JawaPos.com, Kamis (26/4/2018).
Para personel TNI secara bergantian mengajar sembari menjaga situasi sekitar. Total, 30 personel TNI yang menjaga wilayah itu.
"Mereka yang punya kemampuan, bergantian mengajar," imbuhnya.
Kendati beberapa waktu lalu situasinya sempat mencekam, dia menyebut anak-anak di Aroanop cukup antusias mengikuti kegiatan belajar-mengajar.
"Mereka antusias. Ini hasil karya guru-guru ini, anak-anaknya itu cerdas-cerdas," jelasnya.
Diterangkannya, seluruh guru honorer sudah dievakuasi. Mereka memindahkan tiga dari lima guru yang sebelumnya belum dibawa keluar dari Aroanop, Sabtu (21/4/2018). Sementara dua sisanya tidak ikut karena merupakan warga asli.