JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pengawasan langsung ke Sekolah Penabur terkait kasus chat porno guru kepada siswinya pada Selasa (22/8/2017) dilakukan oleh KPAI.
Menurut Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan, Retno Listyarti, tujuan kedatangnnya untuk meminta keterangan pihak sekolah, memastikan keamanan dan kenyamanan peserta didik.
Dia menambahkan, KPAI memastikan jaminan keberlanjutan hak atas pendidikan para korban pasca-terbongkarnya kasus chat porno guru terhadap sejumlah siswi di sekolah tersebut.
“KPAI akan terus melakukan pengawasan, baik terkait bidang pendidikannya maupun pengawasan terait proses hukum yang sedang berjalan saat ini,” katanya melalui pesan singkat kepada JawaPos.com, Selasa (22/8/2017).
KPAI dalam pengawasan langsung hari ini langsung bertemu kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, konselor (guru BK), dan berkeliling sekolah untuk memastikan proses pembelajaran kondusif di sekolah, terutama di kelas korban.
Dikatakannya, beberapa catatan dari pengawasan langsung KPAI ke sekolah, yaitu:
1. Pihak sekolah memang menyediakan psikolog bagi korban, tetapi harus atas seijin orangtua korban dan sampai saat ini masih proses mendapat ijin dari orangtua korban.
2. Pihak sekolah sangat cepat merespon pengaduan orangtua korban, dimana oknum guru terlapor langsung di non aktifkan pada hari laporan diterima sekolah, dan siangnya oknum guru tersebut langsung ditahan pihak kepolisian.
3. Pihak sekolah menyesalkan peristiwa ini terjadi, namun juga bersyukur bahwa kasus ini cepat diketahui dari laporan orangtua sehingga dapat mencegah jatuhnya korban lebih banyak.
4. Pihak sekolah juga sedang memikirkan sistem rekruitmen tenaga pengajar yang lebih baik dan lebih selektif ke depannya.
(cr3)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama