PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Direktorat reserse kriminal umum (Ditreskrimum) Polda Riau terus mendalami kasus tewasnya H Permata dan seorang anak buah kapal bernama Bahar. Saat ini, Polisi tengah memeriksa keterangan dari pihak Bea Cukai terkait insiden yang terjadi pada malam penindakan di Perairan Indragiri Hilir (Inhil).
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Riau Kombes Pol Teddy Ristiawan mengungkapkan, dari delapan orang yang di undang untuk pemeriksaan, baru satu orang yang hadir. Yakni Kepala Bea Cukai Tembilahan Ari Wibawa Yusuf. Sedangkan sisanya, belum diketahui apakah jadi datang atau tidak.
"Dari delapan, baru satu yang hadir. Yakni Kepala Bea Cukai Tembilahan," ujar Kombes Teddy.
Lebih jauh disampaikan dia, hasil penyelidikan sementara diketahui ada dua korban tewas dalam insiden tersebut. Polisi, dikatakan Teddy juga telah melakukan uji laboratorium forensik terhadap proyektil yang terdapat pada jenazah kedua korban. Sementara ini diketahui terdapat lima proyektil yang bersarang di dada tubuh H Permata.
"Nanti kami uji di labfor. Nanti identik dengan senjata yang mana. Nanti juga kami lihat di labfor apakah dari jarak tertentu, kenapa bisa jadi lima bagian," sambungnya.
Selain dua korban tewas, dalam peristiwa tersebut juga terdapat dua orang korban luka akibat tembakan petugas BC. Masing-masing adalah Abdul Rahman yang tertembak di kaki sebelah kiri sehingga mendapat tujuh jahitan. Kemudian Irwan yang merupakan warga Inhil mengalami luka pada lengan sebelah kiri.
Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra