NARKOTIKA

Selundupkan 40 Ribu Ekstasi, Bos Freddy Budiman Ditangkap

Hukum | Sabtu, 20 Februari 2016 - 15:38 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bos gembong narkotika Freddy Budiman, Laksamana Pyong alias Boncel, dibekuk Direktorat Tindak Pidana (Dittipid) Narkotika Bareskrim Polri. Boncel ditangkap usai mencoba menyelundupkan 40 ribu pil ekstasi dari Belanda melalui Malaysia dan masuk ke Indonesia.

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkotika Kombespol Nugroho Aji menyatakan, setelah mendapatkan informasi adanya narkotika ekstasi dikirim dari Malaysia masuk ke Indonesia melalui Medan, tim langsung bergerak dan menguntit para penyelundup pada pertengahan Januari lalu. "Kami ikuti beberapa orang dan ternyata tersangka Fadli dan Asrul menggunakan bus menuju Tangerang," ujarnya.

Baca Juga :Setahun, Kejari Pekanbaru Tuntut Hukuman Mati 11 Terdakwa

Dalam operasi yang dipimpin Kepala Tim Narcotics Investigation Center (NIC) Dittipid Narkotika AKBP Dony Setiawan tersebut, tujuh tersangka berhasil diringkus. Mereka adalah Fadli, Asrul Zulkifli, Jafarudin, Bustaman, Helmi Almutahar, Max Yusal, dan Masrif. Tujuh orang itu memiliki peran masing-masing dalam memasukkan narkotika.

Dari keterangan ketujuh tersangka, mereka mendapatkan ekstasi dari seorang gembong internasional bernama Laksamana Pyong alias Boncel. Dia adalah otak dari setidaknya 12 kasus penyelundupan narkotika ke Indonesia. "Salah satu yang terbesar itu kasus pabrik ekstasi Freddy Budiman yang diungkap tahun lalu," ucap Nugroho.

Boncel dulu merupakan warga negara Indonesia. Setelah kedapatan terlibat kasus narkotika, dia kabur ke Belanda dan menjadi warga Negeri Kincir Angin tersebut. "Dari sanalah dia kemudian mengirim berbagai narkotika," lan­jut Nugroho.

Lalu bagaimana upaya untuk menangkap Boncel? Nugroho menjelaskan bahwa sebenarnya Boncel kerap sekali pergi pulang dari Belanda ke Belgia. Karena itulah, Indonesia yang telah memiliki kerja sama bilateral dengan Belgia berharap bisa menangkap Boncel. "Red notice sudah dikeluarkan sejak 2006," katanya. Sayang, Indonesia belum memiliki kerja sama dengan Belanda sehingga tidak bisa menangkap Boncel di kediamannya.(idr/c9/sof/mam)

Sumber: Jawa Pos

Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook