JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Polri tengah menyelidiki pernyataan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD. Pernyataan tersebut terkait sekelompok anak muda yang dilatih di tempat khusus untuk melakukan aksi teror terhadap pejabat VVIP.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, di era kemajuan teknologi tidak menutup kemungkinan perekrutan anak muda dilakukan melalui dunia maya. Perekrutan itu, kata dia dilakukan dengan berbagai cara agar menarik orang untuk terlibat.
"Informasi yang kami terima, kami sedang melakukan penyelidikan," ujar Argo dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (18/12/2020).
Menurutnya, tim Densus 88 Antiteror sedang mendalami dan mengembangkan informasi yang disampaikan oleh Mahfud MD. Sejauh mana penyelidikan itu dia tidak menjelaskan detail.
"Tapi ini masih bagian dari penyelidikan Densus 88 berkaitan dengan informasi bahwa ada beberapa pemuda yang direkrut. Kami masih dalam proses penyelidikan," ucapnya.
Sebelumnya, Mahfud MD menyampaikan tentang bahaya dan tingkatan dari tindakan separatisme. Salah satu tingkatan yang disebut Mahfud MD, yaitu radikalisme dalam bentuk teror.
"Hari ini bisa melihat tadi polisi menangkap 23 orang teroris dari berbagai tempat yang kemudian dikumpulkan di Lampung gitu, lalu diangkut ke Jakarta," kata Mahfud dalam sambutannya, Kamis (17/12/2020).
Sumber: RMOL/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun