JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) diduga bertanggung jawab terkait serangan teror yang terjadi di tiga gereja di Surabaya belum lama ini.
Adapun dugaan itu dilontarkan aparat kepolisian karena pola serangan yang dipakai mirip dengan ISIS. Dalam serangannya, bahkan, mereka membawa pesan yang ingin disampaikan kepada jaringannya.
Diketahui, pelibatan istri dan anak dilakukan oleh pelaku teror Dita Oeprianto saat mengebom tiga gereja pada Ahad (13/5/2018) dan pelaku serangan teror di Mapolrestabes Surabaya yang dilakukan oleh Tri Ernawati pada Senin (14/5/2018).
Baca Juga :Polsek Senapelan Rangkul Tokoh Agama Sampaikan Pesan Pemilu Damai
Menanggapi peristiwa teror yang belakangan marak di Indonesia, mantan terpidana teroris bom Bali, Sofyan Tsauri memandang ada pesan moral yang ingin disampaikan oleh para pelaku aksi teror. Pasalnya, mereka melibatkan perempuan dan anak-anak dalam aksinya.
"Mana wahai para ksatria laki-laki, kami sudah menyumbangkan wanita dan anak-anak kami. Di mana kalian yang mengaku Jamaah Ansharut Daulah (JAD)?" tanya dia menirukan opini pelaku teror saat dihubungi JawaPos.com, Rabu (16/5/2018).
"Malukah kalian kepada anak-anak? Malukah kalian kepada wanita-wanita? Mereka sudah berbuat. Antum mana berbuat?" imbuhnya.
Diterangkannya, opini serangan itu dikeluarkan untuk mengajak para pelaku teror lainnya. Terutama mengajak kaum laki-laki dalam jaringannya untuk berbuat teror.