(RIAUPOS.CO) - Keberhasilan Space Jam: A New Legacy jauh di luar dugaan. Sebab, film reboot Space Jam –yang rilis 25 tahun lalu– itu diprediksi hanya akan meraup USD 20 juta (Rp 29,06 miliar). Proyek tersebut ditayangkan serempak di layanan OTT Warner Bros., HBO Max. Film kedua Space Jam itu juga mendapat ulasan buruk. Skornya hanya 32 persen di Rotten Tomatoes dan 4,3 di IMDb. Nilai tersebut jauh dari film pertama yang dibintangi Michael Jordan.
Prestasi itu pun membungkam kritik-kritik negatif sebelumnya. ’’Hi haters,” cuit James di Twitter. Meski mendapat rating buruk, minat audiens untuk menonton film itu tetap tinggi. Di Rotten Tomatoes, film tersebut mendapat skor audiens hingga 81 persen. Di CinemaScore, para penonton memberi nilai A-.
James pun merayakan proyek perdananya di layar lebar itu. Pebasket Los Angeles Lakers tersebut mengundang anak-anak yang tergabung di LeBron James Family Foundation ke karpet merah dan nonton bareng. Pebasket asal Akron, Ohio, itu menceritakan, pengalaman syuting Space Jam: A New Legacy mirip dengan pertandingan basket. ’’Kalian harus bersabar dengan prosesnya,” ucapnya.
Di film tersebut, James dan keluarganya ditampilkan dalam versi fiksi. ’’Keuntungan mendapat peran ini, aku bisa melakukan hal yang biasa kulakukan di kehidupan sehari-hari di depan kamera... Bagiku, bisa terlibat di produksi film ini adalah pengalaman yang menyenangkan,” lanjut atlet 36 tahun itu.
Pebasket yang memulai karir profesional pada 2003 itu menjelaskan, berakting di Space Jam juga menjadi salah satu capaian terbaiknya. Sebab, ketika kecil, dia merupakan fans berat versi orisinalnya.
’’Aku menonton film itu berkali-kali dan mengidolakan (Michael) Jordan, di dalam maupun luar lapangan. Dan 25 tahun setelahnya, aku menjadi pemeran utama di Space Jam 2,” lanjut James.
Selama syuting dan promosi, dia mengaku seperti kembali ke masa anak-anak. ’’Siapa sih yang enggak punya cita-cita berfoto bareng Lola Bunny, Daffy, dan kawan-kawannya?” imbuhnya.(jpg)