JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Najwa Shihab selama ini dikenal publik sebagai pembawa acara dan juga seorang jurnalis yang cerdas. Dia juga dikenal orang-orang cukup tegas dan berani dalam mengejar narasumber apabila jawaban yang diberikan si narasumber dinilai ngeles atau tidak sesuai fakta.
Namun sejatinya profesi jurnalis dan pembawa acara bukanlah cita-cita Najwa Shihab saat masih menimba ilmu di bangku kuliah dulu. Nana, sapaan akrabnya, cita- citanya ingin menjadi bagian dari penegak hukum.Cita-cita itu yang membuat dia ambil jurusan hukum di Universitas Indonesia.
Namun di luar dugaan, cita-cita Najwa Shihab berbelok drastis pada semester akhir.
“Jadi jurnalis sebenarnya kecelakaan. Waktu kuliah di fakultas hukum UI sebenarnya mau jadi pengacara, hakim,atau jaksa. Sudah mantap mau itu,” kata Najwa Shihab saat berbincang dengan Ashanty dalam podcast-nya.
“Tapi di semester akhir ada kesempatan magang (di salah satu media). Aku daftar saja gitu. Tapi ternyata magang merubah rencana hidup aku dan aku jadi jatuh cinta sama profesi ini,” imbuh Najwa Shihab.
Kendati cita-citanya berbelok drastis dari rencana semula, Najwa Shihab tetap senang dan bangga atas apa yang telah menjadi keputusan besar dalam hidupnya tersebut. Nana pun menekuni profesi ini sudah sekitar 22 tahun.
Menjadi jurnalis dan pembawa acara, ada misi yang diembannya. Najwa Shihab memilih mengabdikan diri di jalur publik untuk tujuan membawa manfaat bagi banyak orang lewat hasil liputan investigasi atau program yang dia buat.
“Kita lahir dari keluarga pendidik. Pekerjaan di publik memang sehari-hari kita rasakan sejak dulu. Kalau kita mengabdikan diri di jalur publik, itu reward-nya besar banget. Itu yang aku rasakan,” kata Najwa Shihab.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman