JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Presenter sekaligus penyiar radio Anya Dwinov akhirnya angkat bicara. Dia mengaku telah menjadi salah satu korban kasus penipuan diduga dilakukan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya.
Dia awalnya enggan buka suara dan memilih berdiam diri lantaran masih menghargai perjanjian proses pengembalian dana miliknya sekitar Rp5 miliar. Namun karena perjanjian yang disepakati tidak ditepati, kini dia memilih buka suara setelah sekitar 2 tahun bungkam.
Anya Dwinov bercerita, dirinya menaruh uang sebesar Rp5 miliar ke Indosurya dalam bentuk deposito dan jatuh tempo setiap satu bulan. Setiap jatuh tempo, dia selalu dihubungi apakah akan mencairkan dana atau akan memperpanjang.
“Setiap kali dihubungi, aku selalu bilang mau memperpanjang, memutar kembali uangnya di sana,” kata Anya Dwinov saat ditemui di bilangan Mampang Jakarta Selatan, Kamis (9/2).
Sampai pada satu titik di bulan Februari 2020 Anya Dwinov dihubungi pihak Indosurya dan ditanya apakah akan memperpanjang atau akan menarik dana. Dalam pemnicaraan tersebut, secara tak langsung dia diminta untuk melakukan penarikan dana.
Anya Dwinov pun mengikuti arahan tersebut. Dia memutuskan untuk menarik dana miliknya sebesar Rp5 miliar yang diinveatasikannya sejak tahun 2028 silam. Namun sayangnya saat dana itu ditarik, tidak pernah masuk ke rekening tabungannya.
Pada bulan Mei 2020 dia dan para nasabah lainnya dikumpulkan ke kantor pusat Indosurya di Jakarta. Anya Dwinov dalam kesempatan itu diberi tahu bahwa kondisi lagi sulit. Namun pihak Indosurya menegaskan akan bertanggung jawab dan menjanjikan proses pengembalian dana.
“Karena dana aku totalnya Rp5 miliar, katanya dicicil akan 10 tahun selama 120 kali. Itu tidak ada pilihan lain dan kami disuruh tanda tangan,” kata Anya Dwinov.
Dalam perjanjian tersebut dinyatakan dana miliknya akan mulai dicicil sebesar 43 juta setiap bulannya mulai bulan Januari 2021.
“Pada bulan Januari 2021, dari 43 juta yang dijanjikan ke saya, hanya ditransfer 1,5 juta, bulan Februari Rp 500 ribu, Maret Rp 500 ribu, April 400 ribu. Pada bulan Mei sampai sekarang tidak pernah ada transferan sama sekali,” tuturnya.
Anya Dwinov akhirnya memilih buka suara setelah sekitar 2 tahun bungkam. Dia menduga tidak ada niat baik dari Indosurya dana depositonya akan dikembalikan. Anya menaruh harapan besar adanya campur tangan pemerintah untuk mendorong semua aset dari Indosurya agar disita.
“Dari aset tersebut digunakan untuk mengembalikan dana para korban,” tuturnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman