HUKUM

Kembali Penipuan Umrah, Korban Tak Bisa Pulang dari Arab

Nasional | Selasa, 28 Maret 2023 - 15:33 WIB

Kembali Penipuan Umrah, Korban Tak Bisa Pulang dari Arab
ILUSTRASI (INTERNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Subdirektorat Keamanan Negara (Kamneg) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mengungkap kasus penipuan umrah. Kasus ini terungkap berdasarkan laporan dari Kementerian Agama (Kemenag) soal adanya jamaah umrah yang tidak bisa pulang ke Indonesia dari Arab Saudi.

“Jadi korban ini mengadu ke Konjen di Arab Saudi, aduan itu kemudian disampaikan ke Kemenag dan akhirnya sampai ke kita,” ucap Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi kepada wartawan, Selasa (28/3).


Pasca menerima laporan tersebut, kepolisian langsung lantas melakukan penyelidikan. Hasilnya, ditemukan adanya dugaan penipuan umrah oleh biro travel PT Naila Safaah Wisata Mandiri.

“Jumlah korban sejauh ini dari data yang kita dapat ada sekitar ratusan orang,” jelasnya. Meski begitu, Hengki belum merinci jumlah korban penipuan travel umrah ini. Namun, dari dokumen yang didapat, salah satu korban bernama Abdus dan 63 orang lain dijadwalkan pulang ke Indonesia pada 18 September 2022 sekitar pukul 17.50 waktu Arab Saudi.

Mereka lantas tiba di Bandara setempat sekira pukul 15.00. Tapi, mereka batal dipulangkan dengan dalih visa bermasalah. Puluhan jamaah umrah tersebut lantas dibawa ke Hotel Prima dan diinapkan selama tiga hari di sana. Setelahnya, mereka dipindahkan ke Hotel Pakons Prime sampai waktu pemulangan pada 29 September 2022.

Dari total 64 jamaah, tidak semuanya bisa dipulangkan. Sebanyak 16 jamaah lain masih harus menunggu kepulangannya. Salah satunya adalah Abdus. Kata dia, mereka luntang-lantung selama sembilan hari di Makkah tanpa ada kabar dari travel umrah tersebut.

“Saya Abdus salah satu korban PT Naila Safaah dan mewakili 16 jamaah lainnya atas keterlambatan pulang ke tanah air selama kurang lebih 8 hari di Mekkah kami berkirim surat ke KJRI baru ada tanggapan sehingga kami dipulangkan,” kata Abdus melalui tayangan video. Abdus berharap pihak kepolisian bisa mengusut kasus penipuan umrah ini sampai ke akar-akarnya. Sehingga, tidak ada lagi travel umrah yang merugikan masyarakat.

“Kami berharap kepada pihak kepolisian agar betul-betul travel-travel yang nakal khususnya PT Naila sehingga tidak ada lagi korban-korban berikutnya,” tandasnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook