PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau mendata, setiap bulan tercatat hampir dua ribu orang yang berangkat melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci Makkah. Hal ini tak terlepas dari banyaknya travel yang menawarkan berbagai pelayanan menarik minat masyarakat.
Namun, Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau, Syahrudin mengingatkan masyarakat untuk lebih bijak dalam menentukan pilihan saat ingin menjalankan umrah.
‘’Jangan tergiur dengan biaya murah yang ditawarkan. Harus dilihat dulu pelayanannya. Apakah sudah termasuk visa dan perlengkapan? Karena biasanya di sana travel-travel itu sering bermain,’’ ujar Syahrudin kepada Riau Pos, Ahad (6/8).
Dia mencontohkan, terkadang travel perjalanan ibadah umrah menawarkan biaya Rp25 juta, tetapi tidak tertulis di brosurnya itu termasuk biaya visa dan perlengkapan. Sementara untuk biaya visa dan perlengkapan lainnya itu bisa mencapai hingga Rp5 juta. “Akhirnya membengkak. Itu tahunya setelah kita mendaftar umrah di travel. Mau ditarik uangnya itu tak mungkin lagi, maka dari awal harus diteliti travelnya dan izinnya,” imbau Syahrudin.
Tahun ini Pemerintah Arab Saudi sudah mengeluarkan aturan-aturanyang sudah cukup longgar, seperti suntik vaksin sudah ditiadakan. Termasuk dengan batas visa yang semula 14 hari, sekarang sudah hingga sekitar tiga bulan menggunakan visa itu.
‘’Untuk ibadah umrah ini sebenarnya tidak ada kuotanya. Jadi kapan saja bisa berangkat yang penting punya uang dan memenuhi persyaratan seperti paspor dan lainnya,’’ ujarnya.
Visi misi Arab Saudi 2030, mereka menginginkan jumlah umrah itu setiap harinya sama banyaknya dengan jumlah yang berhaji. “Jadi mereka memperkirakan dalam satu tahun itu, ada sekitar 30 juta manusia yang melaksanakan ibadah umrah,” ujarnya.
Target tersebut sudah mulai tercapai. Berdasarkan laporan Pemerintah Arab Saudi, orang yang melaksanakan ibadah umrah setiap bulannya mencapai satu juta. Berarti jika sampai 12 bulan sudah mencapai 12 juta orang yang sudah melaksanakan ibadah umrah.
“Berbeda dengan haji yang sekitar 2,5 juta selama 40 hari. Sekarang pun musimnya terbatas tidak bisa setiap bulannya. Kalau umrah kan bisa sepanjang tahun dan saat ini sudah mencapai 1 juta satu bulannya yang umrah,” tambahnya.
‘’Kemarin saja sebelum jemaah haji sepenuhnya kembali ke Tanah Air, jemaah umrah sudah ada yang melaksanakannya. Senin pekan lalu itu sudah ada umrah perdana, meskipun jemaah haji masih ada yang tinggal di sana,” terangnya.
Diharapkan kepada yang ingin melaksanakan ibadah umrah harus ada pedoman yang meski diikuti. Pedoman tersebut sudah ditetapkan Kementerian Agama yakni “Lima Pasti”.
“Pastikan travelnya ada izin atau tidak. Jika kita diajak untuk melaksanakan ibadah umrah maka izin yang perlu kita lihat adalah izin penyelenggara ibadah umrahnya. Ini juga bisa dilihat di aplikasi “Haji Cerdas” bisa diunggah di Playstore,” terangnya.
Kedua, pastikan jadwalnya. Artinya masyarakat harus mengetahui jadwal keberangkatan yang ditetapkan pihak travel. Kemudian perhatikan kegiatan apa saja yang dilakukan travel tersebut.
“Jangan sampai tertipu di iklan tertulis. Upamanya tertulis 12 hari, tetapi ternyata perjalanannya hanya sembilan hari. Ini juga harus dipahami oleh masyarakat yang ingin daftar umrah,” terangnya.
Lanjutnya, yang ketiga pastikan maskapainya. Berangkat melalui maskapai mana dan apa nama maskapainya. Hal itu harus jelas. “Maskapainya langsung atau transit. Ini harus diperhatikan juga. Karena biasanya kalau transit biayanya jadi mahal. Ini harus dilihat dulu,” ujarnya.
Empat, pastikan hotel tempat menginap. “Hotelnya itu bintang berapa? Berapa jauh dari masjid? Jangan sampai tertipu, memang dia dikatakan travel hotelnya bintang lima tetapi harus pakai bus. Atau jaraknya masih jauh dari Masjidilharam atau Masjid Nabawi misalnya kan,” ujarnya.
Yang terakhir pastikan visanya, setiap yang berangkat ke Tanah Suci tentunya harus dilengkapi dengan visa. “Jadi kalau visanya tidak keluar jangan diharap bisa pergi ke Arab Saudi. Di samping itu kita juga harus lihat produk-produk yang ditawarkan,” terangnya.
Sementara setiap tahunnya dari Provinsi Riau yang berangkat melakukan ibadah umrah mencapai 2 ribu dalam sebulannya.(ilo)