HOBI

Hutan Mini di Rumah ala Jessica Halim Serbaorganik

Gaya Hidup | Senin, 21 Agustus 2023 - 18:20 WIB

Hutan Mini di Rumah ala Jessica Halim Serbaorganik
JESSICA HALIM (JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Di lantai 2 rumahnya, Jessica Halim menanam berbagai tanaman pangan. Dia sengaja memilih berbagai jenis untuk menjaga ekosistem di kebunnya. Meski memiliki hutan di rumahnya, dia hanya memanen secukupnya.

Pohon sengkubak yang merupakan micin alami dari Dayak menjulang tinggi. Di sana juga ada singkong dayak, daun cincau, oyong, aneka kemangi, ginseng jawa, kunyit, daun bawang, pecut kuda, hingga pepaya. Di antara rimbunnya daun yang berwarna hijau, terdapat warna merah, oranye, dan ungu yang berasal dari mawar, marigold, dan telang. ’’Ini memiliki peran masing-masing. Misal daun bawang ini, wanginya tidak disukai hama,” ujar Jessica.


Dia memang sengaja tidak menanam satu jenis tumbuhan atau monokultur. Dengan beragam tumbuhan, dia jarang menyemprotkan antihama. Bahkan, di kebunnya tidak mengenal obat kimia. Semuanya organik. Dia membuat eco-enzyme untuk tanamannya. Pengusir hama cukup menggunakan air rendaman kulit bawang. Pupuknya berasal dari daun-daun tumbuhan yang berguguran. ’’Di sini 80 persen tanaman tetap,” ujarnya.

Di kebun milik Jessica, tidak terlihat tumbuhan yang sekali panen. Dia pernah iseng menanam sawi atau bayam. Tapi, itu hanya selingan. ’’Belakang lebih sibuk. Jadi, yang masih ada adalah tanaman yang bisa untuk lalap dan salad,’’ paparnya. Keberagaman tumbuhan di kebunnya membuat Jessica jarang belanja. ’’Saya mencatat tanaman apa saja yang bisa jadi sayur,” ucapnya.

Beberapa tanaman didapat Jessica ketika dia pelesir ke daerah-daerah. Jessica memang hobi mengunjungi masyarakat adat dan mencoba hidup berbaur dengan mereka. Saat Jawa Pos ke rumahnya, dia memperlihatkan pohon sengkubak. Tingginya 2,5 meter. Itu digunakan sebagai micin alami. ’’Lalu, ada singkong dayak yang daunnya lebih kecil daripada singkong pada umumnya,” ujarnya.

Dia juga kerap mendapatkan hadiah pohon saat mengisi materi. Jessica menolak jika diberi plakat atau piagam. Menurut dia, itu akan memicu adanya sampah. Dia menunjukkan pohon kedondong yang diingatnya sebagai salah satu pemberian.

'’Kedondong ini tidak hanya buahnya yang bisa dimakan. Daunnya juga,” katanya sambil memetik satu helai daun kedondong dan menyerahkan kepada Jawa Pos. Rasa daunnya tidak jauh beda dengan buahnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook