Setelah satu jam di rumah, Dwi memang akhirnya muntah-muntah. Dia kemudian dirujuk ke RS Permata Hijau. Informasi dari dokter, ada sedikit keretakan tulang di leher bagian belakang sehingga harus dipasangi gips melingkar.
"Saya gak pernah takut dengan kejadian ini. Meskipun saya harus menderita begini. Saya hanya kasihan pada para pelaku bom itu. Kok tega-tega amat membuat banyak orang jadi susah. Kita umat beragama. Kok tega teganya merusak kerukunan umat,"
ujar Dwi
Ketua PWI Riau, H Dheni Kurnia, di akun Facebook-nya mengajak masyarakat mengutuk aksi bom tersebut dan mendoakan agar para korban, termasuk Dwi, cepat sembuh. "Saya mengajak masyarakat untuk mengutuk dan tetap waspada. Ini sebuah kejahatan terhadap kemanusiaan. Untuk Dwi, semoga lekas sembuh. Dia pernah menjadi bagian dari dunia pers Riau," ujar Dheni.
Editor: Hary B Koriun