TEROR BOM JAKARTA

Kisah Dwiki, Mantan Sekretaris SPS Riau yang Jadi Korban Bom Sarinah

Feature | Selasa, 19 Januari 2016 - 13:10 WIB

Kisah Dwiki, Mantan Sekretaris SPS Riau yang Jadi Korban Bom Sarinah
Dwi Siti Rhomdoni (kiri) dalam sebuah acara yang diselenggarakan SPS Pusat. (FACEBOOK)

SERANGAN bom di Sarinah, kawasan Jl MH Thamrin, Jakarta, pada Kamis (14/1/2016) lalu menyisakan kepedihan pada Dwi Siti Rhomdoni. Dwi menjadi salah satu korban bom Sarinah. Dia kini masih dirawat di RS Permata Hijau, Jakarta.

Dwi adalah staf public relation (PR) Serikat Perusahan Pers (SPS) Pusat. Sebelumnya, dia pernah bekerja sebagai staf skretariat di SPS Riau yang dipimpin H Syafriadi. Tak lama, Dwi minta dipindahkan ke Jakarta.

Baca Juga :Hamas Desak ICC Tuntut Israel Bertanggung Jawab atas Kejahatan Perang dan Genosida di Gaza

Dwi salah seorang korban selamat serangan bom yang terjadi di gerai Starbucks, Skyline Building. Saat teror itu berlangsung, perempuan yang akrab disapa Dwiki tersebut tengah ngopi bersama Sekhudin, teman satu kantor.

Dwi Siti Rhomdoni saat dirawat di RS Permata Hijau. (FACEBOOK)

Dwi dan Sekhudin berada di Starbucks sejak pagi. Agendanya adalah melakukan meeting bisnis dengan jajaran humas Pemkab Batanghari, Jambi. Sampai pertemuan itu berlangsung, kondisi masih normal.

”Bom pertama meledak sekitar 15 menit setelah agenda meeting itu selesai,” kata perempuan kelahiran Sukabumi, 27 Maret 1983, tersebut.

Menurut keyakinannya, bom meledak pertama di pos polisi Sarinah yang hanya terpisah Jalan Wahid Hasyim dari Skyline. Akibat bom itu, kaca bagian depan Starbucks yang menghadap ke Jalan M.H. Thamrin pecah.

Dwi menjelaskan, di dalam gerai kopi itu ada tiga baris kursi. Dia duduk di baris kedua dari jendela. Ketika bom pertama meledak, dia langsung terjatuh dan membentur kursi di sampingnya. Sedangkan Sekhudin langsung keluar melompat kaca karena masih kuat.

”Saya sempat jatuh tersungkur. Setelah itu saya berdiri, tetapi masih duduk,” kata Dwi yang kemarin pagi dijenguk Ketua Umum SPS Dahlan Iskan dan istri, Ny Nafsiah Dahlan.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook