Sambil duduk di kursi roda, pria 74 tahun bernama Mustapa tampak lega. Sepasang matanya yang sempat mengalami gangguan katarak selama 2 tahun, kini bisa kembali melihat dunia. Operasi katarak gratis yang diadakan di Rumah Sakit Awal Bros Jalan Sudirman Pekanbaru, Ahad (23/10) menjadi jawaban dari doanya untuk bisa melihat kembali.
Laporan SITI AZURA, Pekanbaru
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - BUKANNYA tak berusaha untuk berobat. Namun, kondisi ekonomi membuatnya terpaksa berdamai dengan kondisi tersebut. Sampai akhirnya, kegiatan sosial operasi katarak gratis tersebut menyelamatkannya dari ancaman kebutaan yang lebih parah. "Alhamdulillah. Boleh nampak dunia lagi," ujarnya warga Desa Jangkang, Kabupaten Bengkalis tersebut.
Mustapa hanya salah satu dari 370 orang yang bisa kembali melihat setelah mendapat layanan operasi katarak gratis. Kegiatan sosial tersebut merupakan kerja sama dari RS Awal Bros bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), Himpunan Bersatu Teguh (HBT), Ikatan Keluarga Persaudaraan Tionghoa Bengkalis (IKTB) dan juga Erha dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional dan Hari Oeang ke-76.
Dikatakan CEO RS Awal Bros Grup Ir Arfan Awaloeddin, kegiatan tersebut adalah ide dan wujud kepedulian Pemprov Riau dan partisipasi aktif dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau kepada masyarakat. "Kami Insya Allah mendapatkan amanah ini untuk memberikan pelayanan terbaik berupa pemberantasan buta katarak. Kegiatan ini sangat mulia sekali. Semoga pelayanan ini bisa memberikan yang terbaik kepada masyarakat," ungkapnya di sela kegiatan.
Sementara itu, Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi melalui Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin mengaku bahwa diperkirakan ada 1,4 persen dari jumlah penduduk Indonesia mengalami katarak. Karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah pemecahan dari permasalahan tersebut. "Harapan kami, tidak ada lagi masyarakat kita yang kesulitan mendapatkan penglihatan karena tidak ada biaya untuk operasi. Kegiatan ini murni 100 persen gratis untuk masyarakat se-Provinsi Riau. Mudah-mudahan ini berlanjut tidak hanya tahun ini," harapnya.
Pemprov Riau dikatakannya juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan yang sebelumnya sempat tertunda ini.
Adapun kegiatan operasi katarak gratis tersebut berlangsung selama 1 hari. RS Awal Bros menurunkan dokter spesialis mata mereka untuk berkontribusi dalam kegiatan ini. Hal tersebut dijelaskan oleh Direktur RS Awal Bros Pekanbaru, dr Jimmy Kurniawan MKK. "Dokter spesialis mata lebih dari 20 orang juga ada perawat ahli mata kemudian tenaga ahli mata juga banyak. Lebih dari 15 orang," ujarnya.
RS Awal Bros dikatakannya menggunakan teknologi terbaru, yakni teknologi Feko untuk tindakan operasi katarak tersebut. "Jadi lukanya sangat minimal. Sembuhnya cukup cepat. Namun, untuk kembali pengelihatan mata, perlu waktu biasanya seminggu untuk beradaptasi," terangnya kepada Riau Pos.
Selain 370 peserta yang terdaftar, pihaknya juga masih menerima pendaftar yang datang on the spot.(esi)