Satu lagi pusat kuliner malam hadir di Kota Pekanbaru. Lokasinya berada di Jalan Cut Nyak Dhien. Ratusan pedagang usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjajakan aneka makanan dan minuman yang memanjakan pembeli.
Laporan HENDRAWAN KARIMAN, PEKANBARU
Kuliner malam di Jalan Cut Nyak Dhien makin digemari masyarakat. Dari malam ke malam, terutama jelang akhir pekan, pengunjung makin ramai. Lokasinya yang berada di pusat kota, berdampingan dengan Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru ini juga dipenuhi pedagang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Lokasi yang mulai dilabeli sebagai Madani Street Food di Jalan Cut Nyak Dhien tersebut bahkan sudah ramai pedagang makanan dan cemilan sejak sore hari. Makin semarak, saat gelap tiba, lampu yang berangkai menghiasi menjadi penanda.
Riau Pos yang berkesempatan berkunjung pada Sabtu (21/10) malam, pusat kuliner baru di tengah kota itu terlihat sangat meriah. Makin malam warga yang datang semakin ramai. Tua, muda, remaja bahkan mereka yang membawa serta anak-anak, tumpah-ruah.
Banyaknya pilihan jajanan bak gayung bersambut bagi pengunjung. Hal ini membuat warga tetap antusias untuk menikmati pusat kuliner tersebut. Seperti yang disampaikan Poppy Isviyana ketika ditemui sesudah membeli makanannya.
”Walaupun bingung banyak makanan dan terus antre, tetapi saya senang ke sini terus, karena banyak makanan,” kata Poppy.
Poppy menjelaskan, dirinya senang untuk membeli makanan di sini, apalagi sudah seramai ini yang berjualan. Sehingga tak heran pembeli banyak berdatangan dan ingin berkunjung. Pusat kuliner malam di sini rata-rata yang berjualan banyak dari kalangan anak - anak muda. Oleh sebab itu, yang meramaikan di sini kebanyakan anak - anak muda yang sekaligus nongkrong di lokasi ini.
Warga lainnya, Tio Nugroho, juga merasakan kesengannya ketika berada di pusat kuliner ini. Karena Jalan Cut Nyak Dhien ini sebelum ramai pedagang, sering menjadi tempat balapan liar di setiap malam, apalagi Sabtu malam. Dirinya merasa, dengan diadakannya pusat kuliner membuat hal itu tak terjadi lagi. Oleh sebab itu, lebih baik diganti dengan hal positif dan menguntungkan banyak orang seperti pusat kuliner ini dari pada dengan hal negatif seperti balapan liar.
”Pusat kuliner ini sangat bagus untuk ke depannya, apalagi lokasi nya juga tidak terlalu mengganggu pengguna jalan lain, karena ada sejumlah jalan alternatif yang bisa dilalui,” ujar Tio yang sedang nongkrong di tempat penjual.
Tidak jauh jaraknya, pedagang yang berjualan tak hanya berada di Jalan Cut Nyak Dhien saja, tetapi juga ada di samping Perpustakaan Soeman HS dan di samping Bank Indonesia Pekanbaru. Terlihat sepanjang jalan tersebut penjual kuliner tak kalah ramainya di Jalan Cut Nyak Dhien.
Seorang pemuda pemilik dagangan kuliner , Robi mengatakan, sudah berjualan di sini selama satu bulan. Tempat yang strategis, dan sering dilewati orang-orang yang lewat membuat dirinya meraup keuntungan yang lumayan per harinya.
”Saya baru pertama kali berjualan dan alhamdulillah keuntungannya lumayan. Tak hanya berjualan, saya di sini ingin lebih mempelajari ruang lingkup berjualan, banyak belajar dari pedagang lain, dan membuktikan bahwa anak muda jangan malu untuk membuka usaha,” kata Robi yang sangat sumringah.
Robi mengatakan, pedagang yang berjualan di sini memang kebanyakan rata - rata anak muda, dan yang membelinya juga termasuk anak - anak muda. Pusat kuliner di sini sekarang sudah menjadi tempat nongkrong anak kekinian Pekanbaru. Makanan dan minuman yang murah akan menarik perhatian semua pembeli. Stan ini seperti ala - ala angkringan yang menjual nasi bakar, sate taichan, frozen food, dan minuman.
”Dengan adanya pusat kuliner malam ini, semoga masyarakat semakin antusias untuk berkunjung ke sini. Tak hanya itu, saya berharap Forum Wisata Kuliner atau pemerintah yang membuat pusat kuliner agar tidak menaikkan harga sewa kami yang berjualan di Cut Nyak Dhien ini. Dan juga saya berharap dari pemerintah ada ide-ide baru untuk melakukan perkembangan yang bagus agar pusat kuliner di sini lebih baik dan dikenal oleh banyak orang,” tutupnya.(end)