MELIHAT NELAYAN DI SINABOI KECIL

Udang Pepai dan Ebi Masih jadi Primadona

Feature | Minggu, 22 November 2015 - 10:02 WIB

Udang Pepai dan Ebi Masih jadi Primadona
Udang pepai hasil tangkapan dari melaut dikumpul di satu tempat khusus untuk selanjutnya hasil tangkapan itu akan di pisah-pisahkan oleh pekerja. Foto diambil belum lama ini.

Laporan ERWAN SANI, Sinaboi Kecil erwansani@riaupos.co

Keberadaan Sinaboi sudah terkenal hingga manca negara dengan hasil ikannya. Namun hasil tangkapan ikan di Kepenghuluan Sinaboi, terutama Sinaboi Kecil, Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil)  tak lagi setenar dulu karena semakin mendangkalnya selat dan semakin berkurangnya jumlah nelayan yang mulai berpindah ke Pulau Halang, Panipahan dan bahkan ada yang pindah ke Jakarta dan Bali untuk menangkap ikan tuna.

 

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

DENI (18) dengan siggap menyekop tumpukkan udang yang menggunung di tepi bangliau (gudang ikan,red). Tumpukkan udang pepai bercampur dengan ikan tualai, ikan lomek (siting kun), udang berukuran sedang dan sotong. Dengan sigap sekop demi sekop udang pepai masuk ke dalam tanki air berukuran seribu liter yang sudah dipotong. Di dalam tanki berisi air sudah disiapkan tapisan untuk memisahkan antara ikan dan udang pepai.

Setelah memasukkan satu atau dua sekop campuran udang pepai dengan berbagi ikan dengan cekatan tangan Deni mengisar berbagai ikan di dalam air tersebut. Benar saja, seketika udang pepai sudah terpisah. Di dalam raga pemisah tersebut hanya bersisa siting kun dan berbagai jenis udang berukuran sedang juga ikan lainnya. ‘’Ini namanya mengisai pak. Kalau tidak dibuat macam ni susah memisahkan ikan dan udang pepai ini,’’ jelas Deni sambil terus mengisai raga berisi ikan di dalam tanki berwarna merah tersebut.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook