USTAZ ABDUL SOMAD

Nyanyikan Indonesia Raya di Tengah Belantara

Feature | Rabu, 05 September 2018 - 12:41 WIB

Nyanyikan Indonesia Raya di Tengah Belantara
HORMAT BENDERA: Ustaz Abdul Somad (dua kanan) melakukan hormat bendera saat jadi inspektur upacara HUT ke-73 RI di Camping Ground Lemang, Jumat (31/8/2018). (M ALI NURMAN/RIAU POS)

RIAUPOS.CO - Belantara yang didatangi Ustaz Abdul Somad (UAS) ini terletak di Dusun Lemang, Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gangsal, Indragiri Hulu (Inhu). Dia sejak jauh-jauh hari sudah mengkhususkan Kamis (30/8) dan Jumat (31/8) lalu tak diganggu agenda lain. Undangan berceramah oleh Kerajaan Perak (Malaysia) di tanggal tersebut pun ditolaknya.

Kedatangannya ini untuk melihat anak-anak Suku Talang Mamak di sana. Kunjungannya yang kelima sekaligus meresmikan Pondok Bustanul Hikam. Pesantren yang akan menjadi tempat sekolah bagi 18 orang anak-anak tamatan SD di dusun-dusun di Desa Rantau Langsat yang sebagiannya anak asal Talang Mamak.

Baca Juga :Besok Subuh, GSSB Riau Akan Hadirkan Ustaz Abdul Somad

Riau Pos dapat kesempatan langka bisa melihat dari dekat aktivitas UAS selama di sana. Meski tak diundang, Riau Pos datang dengan inisiatif sendiri dan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Yayasan Muara. Organisasi yang mengelola Pondok Lemang, nama lain Pesantren Bustanul Hikam. Di Dusun Lemang, UAS menginap di Camping Ground (areal perkemahan) Lemang di hutan penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT). 

Sejak Kamis siang, enam tenda dome berwarna oranye yang bisa memuat dua orang sudah disusun sejajar. Tepat di depan pendopo yang terbuat dari kayu. Pada dua sisi kiri dan kanan, empat tenda pleton berwarna biru muda juga didirikan. Susunan tenda serupa huruf U di areal perkemahan tersebut menyisakan sebidang tanah di tengahnya.

UAS tiba di lokasi Kamis malam sekitar pukul 20.00 WIB menggunakan iring-iringan mobil. Dalam rombongannya tampak perwakilan beberapa organisasi yang memang ikut memberikan bantuan pada sekolah dan anak-anak Talang Mamak binaan UAS. Sejak tiba hingga pukul 21.00 WIB malam, UAS memberikan tausiah pada tetua dan warga desa sekaligus meresmikan Pondok Lemang, setelahnya dia berjalan kaki dari pondok ke camping ground yang berjarak sekitar 100 meter.

UAS tiba ke Desa Rantau Langsat dengan penampilan sederhana yang memang menjadi ciri khasnya. Dia mengenakan baju koko putih, peci hitam dan celana katun hitam pula. Di camping ground, untuk UAS sudah disiapkan satu dari enam tenda dome yang sudah berdiri. Tenda UAS berada tepat di tengah.

Begitu tiba di camping ground, UAS bersama rombongan seperti politisi Partai Amanat Nasional (PAN) T Zulmizan F Assagaff, politisi Partai Gerindra Miftah Sabri, pengurus dan jamaah Masjid An-Nur, serta beberapa orang lain berbincang sejenak di depan tenda sambil berdiri. Kesan yang terlihat melekat pada UAS adalah dia orang yang banyak mendengar. Dalam obrolan yang terjadi pun dia hanya menimpali sesekali jika betul-betul diperlukan.

UAS juga bukanlah tipe orang yang ingin dilayani. Ini terlihat dari posisi obrolan yang berpindah dari berdiri ke duduk setelah pengurus Yayasan Muara membawakan tikar dan mempersilakan rombongan duduk, bukan karena dia yang meminta. UAS untuk tidurnya di camping ground tak mau diperlakukan berbeda. Meski dia sudah tenar seantero nusantara dan sudah memberikan ceramah di tempat-tempat prestisius seperti Mabes TNI AD dan Gedung MPR, alas kasur yang ingin dimasukkan panitia kegiatan ke dalam tenda ditarik lagi karena dia menolak. ’’Tak usah (diberi kasur, red), pakai tikar saja,’’ katanya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook