DANGKAL, TAK LAGI MAMPU TAMPUNG AIR

Menilik Kondisi Waduk Cipta Karya

Feature | Rabu, 19 Oktober 2022 - 10:25 WIB

Menilik Kondisi Waduk Cipta Karya
Kondisi Waduk Cipta Karya di Kecamatan Tuah Madani yang mengalami pendangkalan dan ditumbuhi semak belukar, Selasa (18/10/2022). (JOKO SUSILO/RIAU POS)

Waduk Cipta Karya tepatnya berada di Gang Damai, Jalan Cipta Karya, Kecamatan Tuah Madani kondisinya memprihatinkan. Akibatnya, fungsi waduk untuk tempat penampungan air mencegah banjir tidak berfungsi.

Laporan JOKO SUSILO, Tuah Madani


Selasa (18/10), Riau Pos menilik waduk yang pernah jadi favorit pemancing tersebut. Terdengar air yang mengalir di drainase induk yang menghubungkan di Waduk Cipta Karya. Air yang mengalir berwarna coklat kehitaman, seperti air dasar tanah gambut. Mengalirnya cukup deras, bahkan sempat mengalami kenaikan beberapa saat debit airnya ketika itu hujan dengan itensitas cukup deras.

"Debit air waduk pernah naik cukup tinggi. Hampir meluber, ya mungkin karena waduk sekarang mengalami pendangkalan. Air yang mengalir sampai waduk ini berasal dari hulu, bersumber dari air drainase-drainase kecil diperumahan-perumahan warga. Ada ratusan cabang drainase yang sampai ke drainase induk, dan mengalir hingga ke waduk," ungkap Dian salah satu warga sekitaran waduk yang melalui Gang Damai itu kepada Riau Pos.

Selain itu niat awal Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru membangun waduk itu, sebagai salah satu solusi atasi banjir. Waduk juga menampung air yang mengalir melalui sebagian drainase induk di sepanjang Jalan HR Soebrantas.

Riau Pos melihat drainase induk penghubung ke waduk tersebut telah roboh tak berbentuk. Kerusakan drainase besar penghubung ke Waduk Cipta Karya cukup parah yang mencapai panjang 70 meter. Sehingga setengah aliran air yang mengalir keruh tersebut di drainasenya sedikit tersumbat oleh pecahan beton drainas yang roboh.

Waduk Cipta Karya pernah cukup ramai dikunjungi warga Pekanbaru, bersih dan indah dilihat. Saat ini kurang terawat, dari kajauhan Riau Pos melihat pinggiran waduk telah beruba jadi semak belukar. Rumput tumbuh subur di sekeliling bibit waduk. Bahkan rumput ada yang setinggi satu meter.

Di pinggiran waduk dipenuhi sampah yang mengambang. Sampah dari botol plastik dan kantong plastik berserakan djpermukaan airnya. Rumput dan gelagah atau tumbuhan air juga telah menutup sebagian besar permukaan air Waduk Cipta Karya yang kotor dan berbau busuk tersebut.

"Air waduk tertutup gelagah dan sampah, ikannya juga sudah jarang sekarang," keluh Iwan. Iwan bersama Doni salah satu warga Jalan Cipta Karya yang sore itu sedang memancing ikan nila di waduk.

Pada papan plang besi berwarna putih dekat bibir waduk tertulis keterangan bahwa luas tanah Waduk Cipta Karya mencapai seluas 15.708 M². Tidak ada keterangan kedalaman waduk. Namun berdasarkan keterangan warga, bahwa waduk itu semula cukup dalam sehingga menjadi tempat pemancing. Sementara tanah lumpur di pinggiran waduk sudah terlihat menyembul.

Di sebagian sudut beton waduk terlihat sudah ada yang retak dan berlubang. Waduk yang pernah jadi lokasi pilihan warga bersantai, kini sepi, kotor dan kurang terawat. Sebagian warga yang dekat waduk juga merasa resah ketika musim penghujan seperti sekarang. Mereka takut air waduk sampai meluap masuk di rumah mereka.

"Waswas juga kalau air waduk sampai meninggi, dulu pernah meluap air waduknya sampai di halaman bagian belakang rumah," ungkap Indra warga sekitaran waduk. Sebagian rumah warga hanya berjarak tidak sampai sekitar 10 meter dari bibir waduk tersebut. Warga bisa melihat dengan jelas ketika debit air waduk meluber karena banyak menampung air dari drainase induk.

Sementara Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi kepada Riau Pos, Selasa (18/10) mengatakan pengerukan Waduk Cipta Karya sudah pernah beberapa kali dilakukan. Ke depan pihaknya akan melakukan normalisasi waduk.

"Itu beberapa kali kami keruk untuk mengangkat sedimennya, nanti akan kami normalisasi, supaya lebih efektif menggunakan eksavator amfibi," terangnya.***

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook