Sebab, tol ini merupakan penghubung antar satu daerah ke daerah lain, sehingga jalur dagang dan pariwisata dari Pekanbaru ke kawasan Riau pesisir terkoneksi dengan baik. “Ada 3 infrastruktur yang kita dorong kala itu, pertama jalan tol, kemudian rell way dan pembangunan sarana air bersih Pekanbaru selatan,” kata Emrizal Pakis, kepada Riau Pos, Rabu (1/7).
Menurutnya, ketiga proyek strategis Riau tersebut telah masuk ke blue book Bappenas RI. Lalu usulan tersebut terus digiring timnya, kala itu Emrizal juga menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Provinsi Riau sebelum purna tugas pada 2014 silam.
Jauh sebelum tol tersebut mulai pembanguan, perencanaan dari tim ini sudah sangat matang. Mereka membuat wacana trase jalan, desain dan hal-hal teknis mengenai pembangunan tol tersebut.
Rupanya pengusulan jalur konektivitas antar wilayah tersebut tak semulus yang dibayangkan. Banyak kendala lapangan dan hal lain yang menyangkut teknis, yang paling mencocok adalah soal ganti rugi tanah masa itu yang terus bergejolak.
“Karena ini masuk 3 usulan ke Bappenas, maka kita terus berusaha. Pertama menyesuaikan ganti rugi, di luar ini juga kita coba kerjasama dengan badan usaha lewat sistem Public Private Partnership (PPP),” tuturnya.
Namun, upaya tersebut berliku lantaran pernah dua kali masuk tender PU pusat, tol ini malah tak laku dijual, peminat dunia usaha kala itu menolak lantaran hitung-hitungan tak kena. “Ini (tol Pekanbaru Dumai, red) dua kali tender PU pusat itu sempat gak laku dijual, peminatnya gak ada. Saat itu proyeksi panjangnya 143 KM,” kenangnya.
Lalu pada suatu kesempatan, para Gubernur di Sumatera menggelar pertemuan yang dipusatkan di Provinsi Lampung, dalam hal ini mereka membahas soal tol trans Sumatera bersama Menteri BUMN yang kala itu dijabat oleh Dahlan Iskan.Sebelum tol permai dibangun, tim percepatan pembangunan tol ini juga sudah jauh membahas soal profit ke depan daerah Riau pesisir dengan adanya tol.
“Kenapa tak ke arah ke Medan dulu? karena Dumai itu cocok, itu kota pelabuhan, ekspor kita lewat Dumai. Dan juga Rupat, jauh sebelum ini saya pernah menjabat Kepala Bappeda di Bengkalis tahun 2000-an, kita sudah ada wacana soal pariwisata yaitu merangkai pulau. Dan sekarang adanya tol bisa mewujudkan sesuatu yang dulu dianggap tidak mungkin,” ungkapnya.
Berdasarkan data Hutama Karya, ruas tol Pekanbaru Dumai sepanjang 131 KM ini terbagi menjadi 6 seksi. Seksi 1 Pekanbaru-Minas memiliki panjang 9,5 kilometer, Seksi 2 Minas-Kandis Selatan sepanjang 24,10 km. Selanjutnya seksi 3 Kandis Selatan-Kandis Utara sepanjang 16,95 km.
Seksi 4 Kandis Utara-Duri Selatan panjang 26,5 km, Seksi 5 Duri Selatan-Duri Utara panjang 29,45 km, dan yang terakhir Seksi 6 Duri Utara-Dumai panjang 25,44 km, sehingga total tol Permai sepanjang 131 kilometer.(jrr)
Laporan PANJI AHMAD SYUHADA, Pekanbaru