Tidak hanya membangun fisik jalan tol semata, Hutama Karya juga membangun enam perlintasan gajah di ruas tol Pekanbaru-Dumai ini, tepatnya di seksi 4 yaitu daerah Kandis Utara dan Duri Selatan. Riau sendiri masih memiliki habitat gajah sumatera yang merupakan satwa dilindungi, walaupun jumlahnya dari waktu ke waktu semakin sedikit.
Dari catatan Rimba Satwa Foundation (RSF), organisasi pecinta lingkungan ini memantau ada sekitar 4 ekor satwa gajah di kawasan kantong Balai Raja Duri, sedangkan di wilayah Minas ada sekitar 11 ekor.
“Artinya ada 15 ekor gajah yang bersinggungan langsung dengan jalan tol ini,” kata Kepala Program Edukasi RSF, Solfarina, kepada Riau Pos, Jumat (17/7) lalu.
Menurut Solfa, dua kelompok gajah ini diluar rombongan yang berada di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB) Kabupaten Bengkalis. Di sana masih ada sekitar 50 kawanan gajah lainnya yang bermukim di habitat liarnya, namun kawanan gajah itu tidak sampai bermigrasi ke proyek tol tersebut.
Setelah tol rampung nanti, perlintasan gajah yang dibangun seturut infrastruktur jalan tersebut akan dinaturalisasi dengan ditanami tanaman yang disukai oleh satwa langka tersebut, sehingga hewan berbadan bongsor ini bisa tetap lestari.
Soal terowongan gajah ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya, mengatakan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Kementerian PUPR dalam pengerjaan proyek strategis nasional yang masuk kawasan hutan maupun habitat satwa dilindungi ini.
Pengerjaan tol Permai sepanjang 131 KM dinyatakan harus aman dan tidak mengganggu pergerakan gajah sumatera, makanya terowongan tersebut dibangun.
Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya, Muhammad Fauzan mengatakan bahwa HK menaruh perhatian cukup penting dengan tetap memperhatikan habitat gajah meski ada jalan tol nanti, sehingga konstruksi ruas tol tidak hanya dialokasikan bagi pengguna kendaraan roda empat saja, melainkan juga terdapat perlintasan gajah berbentuk underpass.
“Saat ini kami sudah membangun perlintasan gajah yang ada di ruas tol Pekanbaru-Dumai,” kata Fauzan.
Presiden Joko Widodo, Jumat (21/2) lalu melakukan kunjungan kerja ke Pekanbaru. Salah satu agendanya yaitu peninjauan proyek strategis nasional Jalan Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru-Dumai yang sedang digarap dan dikembangkan oleh PT Hutama Karya, perusahaan BUMN di Indonesia. Dalam kunjungannya dia mengatakan, baik pemerintah maupun masyarakat, punya harapan besar dengan akan operasional tol Pekanbaru-Dumai.
Sejarah Panjang Tol Permai
Pembanguan ruas tol Pekanbaru-Dumai yang bakal segera difungsikan ini juga tak lepas dari peran Pemerintah Provinsi Riau. Sebab rancangan dan usulan pembangunan tol yang ditargetkan sebagai jalur dagang untuk menggenjot potensi ekonomi dan pariwisata itu sudah berhembus sejak 10 tahun silam. Pembangunan ini berulah terealisasi pada 2017 lalu.
Ketua Tim Percepatan Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Emrizal Pakis mengatakan bahwa usulan pembangunan tol tersebut sudah sejak lama dibahas, ini menjadi infrastruktur skala prioritas yang diidam-idamkan masyarakat Riau kala itu.