TOL PERMAI MERANGKAI PESONA PARIWISATA RIAU

Merajut Ekonomi dan Pariwisata

Feature | Minggu, 26 Juli 2020 - 11:41 WIB

Merajut Ekonomi dan Pariwisata
Kendaraan dari komunitas Mobil Kelir Putih yang melintas di Tol Pekanbaru-Dumai terlihat berjejer rapi. Kondisi Tol Permai tersebut sudah hampir rampung dan dapat difungsikan untuk umum di 2020 ini. MOHD AKHWAN/RIAU POS

Namun sayangnya, untuk menjangkau ke Pulau Rupat itu, dari Pekanbaru perlu memakan waktu hingga 6 jam. Potensi pariwisata itu seolah tidak diketahui khalayak lantaran akses menuju ke kawasan tersebut sangat jauh. Untuk bisa mencapai lokasi, mesti dihadapkan dengan akses darat dan laut.

Mulanya, para pengunjung yang hendak bertandang ke Pulau Rupat dari Pekanbaru mesti melintasi jalur lintas sumatera untuk sampai ke Kota Dumai, yaitu sekitar 4,5 jam perjalanan darat Pekanbaru-Dumai lewat jalur lintas nasional. Kemudian mesti disambung dengan menyeberang perairan Dumai dengan menggunakan transportasi Kapal Ro-Ro (Roll on-Roll off) sekitar 45 menit. Selanjutnya barulah bisa mengatur siasat untuk berkunjung ke destinasi wisata yang tersebar di pulau tersebut.


Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat mengatakan, kehadiran Jalan Tol Pekanbaru-Dumai yang bakal segera diresmikan ini diyakini dapat mempersingkat waktu untuk sampai ke Pulau Rupat.

“Terkait aksesibilitas adanya Tol Permai (Pekanbaru-Dumai) tentunya sangat membantu menggenjot kunjungan wisatawan, karena dengan tol ini jarak tempuh akan semakin singkat,” kata Roni, kepada Riau Pos, Sabtu (27/7/2020).

Tak hanya itu, Rupat juga memiliki pesona alam bahari lainnya yang tak kalah menawan, yaitu sebuah gugusan pulau kecil dengan luas hanya sekitar 2 hektare. Namanya Pulau Beting Aceh yang terkenal dengan pasir berbisiknya.

Suguhan pemandangan alam berupa hamparan pasir putih membentang di antara laut yang berwarna kebiruan, di tengah pulau itu terlihat deretan pohon cemara laut berjejer. Bila cuaca sedang panas, pohon-pohon ini menjadi tempat pengunjung berlindung dari sengatan matahari. Ada fenomena unik di pulau tersebut, pantainya yang berpasir putih akan mengeluarkan suara berderit ketika diinjak atau disentuh tangan. Itulah yang membuat orang menyebutnya “Pasir Berbisik”.

Selain Pulau Rupat yang notabenenya adalah tetangga daratan Dumai. Di Dumai sendiri juga banyak objek pariwisata yang bakal mendapat dampak, yaitu pesisir pantai Dumai yang juga menawarkan keindahan pesona alam bahari. Misalnya, Pantai Puak, Pantai Koneng, Pantai Beringin, Pantai Marina dan pantai-pantai lain yang tak kalah mempesona.

Di sisi lain, ada juga objek wisata yang tak jauh dari gerbang tol Dumai. Yaitu kawasan wisata sejarah Laksmana Raja di Laut yang terletak di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis. Ini semua bakal mudah dijangkau dan lebih efisien bagi para pelancong ibukota setelah tol berfungsi.

Tahun 2019 lalu, Menteri Pariwisata RI pada Kabinet Kerja, Arief Yahya juga sempat berkunjung ke Pulau Rupat. Dari kunjungan itu Arief menyatakan bahwa Rupat cocok dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), lantaran pulau ini memiliki kombinasi dua industri, yaitu pertanian dan pariwisata.

Kawasan ekonomi khusus ini juga secara tidak langsung bakal terdorong oleh akses yang semakin membaik. Lantaran jalur tol di ruas Pekanbaru hingga ke Dumai merupakan sarana konektivitas untuk bisa sampai ke Pulau Rupat.

“Tindaklanjutnya hingga saat ini KEK Pariwisata Pulau Rupat masih dalam tahap pengusulan Amdal. Pengusulan Amdal ini telah disampaikan ke Dewan Kawasan Khusus Ekonomi Indonesia,” ujar Roni.

Gubernur Riau, Syamsuar, Sabtu (4/7) sempat menjajal tol Pekanbaru-Dumai tersebut. Bersama dengan Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Irwansyah, mereka memastikan pembangunan kondisi fisik tol yang sudah dalam tahapan finishing ini.

Dari Pekanbaru, rombongan tersebut hanya perlu memakan waktu 1,5 jam untuk sampai ke Kota Pelabuhan Dumai. Artinya, untuk menyeberang ke Pulau Rupat, dari pelabuhan Dumai hanya perlu menambah waktu sekitar 45 menit saja.

Tak percaya akan hal itu, Riau Pos pada Ahad (19/7) lalu pun mencoba menyusur mulusnya ruas tol tersebut. Benar saja, akses tol Permai nyatanya bisa di tempuh paling lambat hanya 1 jam 45 menit jika keenam seksi ruas tol tersebut sudah terhubung.

Sehingga untuk menjangkau ke pulau Rupat tersebut dari Pekanbaru setelah difungsikannya Tol Permai tersebut hanya perlu memakan waktu kurang lebih 2,5 jam. Surga pariwisata alam bahari di Riau pesisir ini lebih terjangkau untuk disambangi setelah adanya tol dengan memangkas waktu sampai 3,5 jam. Untuk peningkatan potensi pariwisata Rupat yang belum bergairah itu, Kadispar Riau optimis, tol yang bakal berfungsi tahun ini bisa mempermudah pelancong untuk melakukan wisata ke Rupat dan berbagai destinasi di Dumai dan wilayah Riau pesisir lainnya dengan mempersingkat jarak waktu.

Tol Ramah Lingkungan
Pembangunan sarana konektivitas antar wilayah ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Riau. Lantaran tol pertama di negeri melayu tersebut ramah lingkungan dan memperhatikan habitat satwa dilindungi di kawasan itu.
 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook