Di Indonesia sendiri masih ada 745 puskesmas yang belum memiliki akses internet dan 2.200 puskesmas teridentifikasi aksesnya buruk.
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menceritakan pertemuannya dengan Elon Musk beberapa waktu lalu. Pertemuan itu tidak terkait Tesla, namun, penyediaan internet murah untuk puskesmas di Indonesia. Selain bos mobil listrik Tesla, Elon memang pemilik perusahaan SpaceX yang menyediakan koneksi internet.
Budi yang ditemui seusai rapat terbatas di Istana Merdeka, Senin (14/8) mengungkapkan, permintaan akses internet Starlink itu diajukan karena Elon memberikan harga khusus untuk sekolah terpencil di Rwanda. Starlink merupakan nama jaringan satelit yang dikembangkan SpaceX untuk menyediakan internet murah ke lokasi terpencil.
Starlink adalah satelit pertama dan terbesar di dunia dengan konstelasi menggunakan orbit bumi yang rendah untuk menghadirkan internet broadband yang mampu mendukung aktivitas online. ’’Di Indonesia sendiri masih ada 745 puskesmas yang belum memiliki akses internet dan 2.200 puskesmas teridentifikasi aksesnya buruk,” ucap Budi.
Puskesmas-puskesmas itu umumnya berada di daerah terpencil dan tertinggal. Karena memiliki historiyang sama dengan sekolah di Rwanda, Budi pun meminta hal yang sama.
Dia menceritakan, di Rwanda, Elon hanya mematok tarif 20 dolar AS per bulan untuk internet berkapasitas 200 Mbps download dan 20 Mbps upload. Di Amerika, tarif dengan layanan yang sama dipatok 50 dolar AS hingga 100 dolar AS per bulan.
Budi menginginkan setiap puskesmas memiliki layanan internet. Sebab, program transformasi kesehatan yang digagasnya mengandalkan digitalisasi.
’’Skriningnya, vaksinasinya, imunisasinya, timbangan antropometri untuk atasi stunting (tengkes), jika tidak ada koneksi internet, akan susah sekali,” katanya.(lyn/c7/oni/jpg)
