Dalam hitungan hari, “pertarungan” anggota calon legislatif (caleg) di Riau bakal ditentukan masyarakat. Siapa yang melenggang menjadi anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Riau dan DPRD kabupaten/kota akan diketahui pada 17 April mendatang.
RIAUPOS.CO -- Percaya atau tidak, masih banyak caleg yang menggunakan dunia klenik sebagai perantara agar dirinya dipilih rakyat menjadi anggota legislatif. Ragamnya pun bermacam-macam. Dari dimantrai, diolesi minyak tertentu, menyimpan keris kecil hingga mendapatkan jimat dari sebongkah batu yang bernama Prabu Denum Sekar.
Segelas kopi dan sebungkus rokok menemaninya pagi itu di satu kedai kopi di Pekanbaru. Hari itu, Riau Pos memang akan melakukan temu bual dengan salah seorang caleg DPRD Kabupaten Siak. Sebelumnya melalui pesan singkat WhatsApp (WA) Riau Pos pun sudah mengabarkan tentang liputan itu.
‘’Iya, saye sudah baca yang awak WA-kan itu, saye senyum-senyum aje saat itu. Mengapa saye senyum-senyum, di zaman teknologi canggih sekarang ini masih ada juga orang yang percaya dengan hal-hal gaib dan berbau klenik itu ye,’’ ujarnya.
Dari ungkapannya, dia tidak melakukan tindakan-tindakan gaib atau klenik dengan mendatangi “orang pintar” atau dukun guna memuluskan dirinya mendapat suara dan meraih simpati masyarakat dalam pemilu legislatif 17 April mendatang. Dirinya, dalam meraih simpati masyarakat lebih banyak turun dan bertemu dengan masyarakat. Disampaikannya jika diamanahkan duduk sebagai anggota dewan dia akan berjuang dan membantu masyarakat.
Namun, dia tidak menampik kalau hal-hal klenik dan berbau gaib itu masih banyak dilakukan orang. Dia sendiri pernah ditawarkan salah seorang kerabat untuk datang ke salah seorang “orang pintar” di Kepulauan Meranti. Kata kerabat itu guna membuka aura dirinya sebab banyak aura negatif yang pada dia. Namun, permintaan kerabat itu ditolaknya mentah-mentah.
‘’Itu syirik. Syirik itu dosa yang tidak akan diampuni Allah SWT. Makanya saya tolak dan saya katakan, kalau Allah SWT sudah menakdirkan saya duduk sebagai anggota dewan, maka jalan menuju ke dewan itu akan terbuka. Tidak perlu buka-buka aura segala,’’ tuturnya.
Di tempat yang sama, duduk pula salah seorang caleg untuk DPRD Kabupaten Bengkalis. Dia juga mengatakan pernah diminta mendatangi orang pintar guna memuluskan langkahnya duduk sebagai anggota dewan.
‘’Saya katakan, saya tidak mau. Itu perbuatan syirik,’’ ujarnya pendek.(ksm/yas/wir/fad/hsb/gem/ted)
>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Laporan: Tim Riau Pos
Editor: Eko Faizin