ZIZY, SI GADIS CILIK BERMATA BIRU (2-HABIS)

Sempat Tak Nyaman dengan Pandangan Orang

Feature | Selasa, 06 Oktober 2020 - 12:36 WIB

Sempat Tak Nyaman dengan Pandangan Orang
Gadis bermata biru Dzakira Azizy Naqiya (6) bersama ibunya Ermi Julita dan ayahnya Zulbahri yang juga bermata biru, Ahad (4/10/2020).(MHD AKHWAN/RIAUPOS.CO)

Mata biru Dzakira Azizy Naqiya (6) yang unik membuatnya cepat menarik perhatian orang sekitarnya. Orang tuanya bahkan kadang risih dengan pandangan orang yang memandang lama ke arah Zizy. Mereka pun sempat berkonsultasi ke  dokter.

Laporan: SITI AZURA (Pekanbaru)


Ibu Zizy,  Ermi Julita (43) pernah menanyakan perihal mata Zizy ke dokter anak. Dokter anak pun menyarankannya untuk berkonsultasi ke dokter mata. Menurut wanita yang akrab disapa Mita itu, dokter menyebut mata Zizy tak ada masalah. Hal itu pun berbanding lurus dengan apa yang dirasakan Zizy.

Gadis berambut ikal itu sama sekali tak merasakan keanehan pada matanya. Ia dapat melihat dengan jelas dan beraktivitas seperti anak seusianya. Ia aktif bermain sepeda dan berlarian bersama teman-temannya. Zizy yang duduk di bangku kelas 1 SD ini juga sudah bisa membaca dan menulis. Bahkan, membaca huruf-huruf yang terbilang kecil. Begi pula dengan sang ayah.

Namun, meski tak ada masalah yang dirasakan, Mita yang membuka usaha jahit di rumahnya, Jalan Jati Mandiri, Garuda Sakti ini mengungkapkan bahwa terkadang dirinya merasa tak nyaman dengan pandangan orang terhadap buah hatinya. Mata biru Zizy sering kali menarik perhatian kala dirinya pergi ke keramaian. Tak jarang ia mendengar orang berbisik tentang mata Zizy. "Macam-macamlah pandangan orang. Ada yang bilang bagus, cantik. Ada yang ngajak foto. Ada yang bilang seperti mata hantu dan mata kucing. Ada juga yang bilang seperti mata harimau. Rasanya antara mau marah atau sedih," ujar wanita asli Malalak, Bukittinggi itu.

Bahkan, ada orang yang sempat menunduhnya memasangkan soft lens atau lensa kontak kepada buah hatinya semata wayangnya itu. Bukan hanya ia yang merasa tak nyaman dengan pandangan orang. Zizy pun diceritakannya merasa tak nyaman dan risih. Tiap kali ada yang melihat matanya dari dekat, ia langsung bersembunyi di balik badan ibunya. Namun, biasanya hal tersebut dianggap angin lalu dan tak terlalu dihiraukannya.

Nyatanya, sang Ayah, Zul pun mengalami hal yang sama di masa kecilnya. Ia tak lepas dari pandangan orang di sekitarnya karena keunikan pada matanya itu. "Saya sempat nggak percaya diri juga dulu. Orang-orang kadang ada yang mengolok dan mencemooh. Sempat dijuluki mata kelereng. Tapi, beranjak remaja, saya mulai tidak peduli dengan omongan orang. Saya menganggap hal ini biasa saja. Ini adalah kekuasaan tuhan," jelas Zul.

Ia pun tak ingin Zizy larut dengan omongan orang tentang dirinya. Zul dan Mita sangat ingin buah hatinya ini tumbuh menjadi gadis percaya diri dan bahagia dengan perbedaan yang ia miliki.

Saat Riau Pos mencoba mengajak Zizy ngobrol, gadis kelahiran Pekanbaru, 13 Maret 2013 itu malu-malu, layaknya anak kecil pada umumnya. Ia cenderung menunduk. Namun, wajahnya tampak penasaran. Perlahan, ia pun mulai membuka diri dan mau menjawab pertanyaan tentang dirinya. Ia sempat bercerita bahwa ia ingin menjadi polisi wanita. Saat ini, ia tengah disibukkan dengan kegiatan belajar online, belajar membaca dengan orang tuanya  dan bermain bersama teman-temannya.

Usianya yang masih kecil, membuatnya belum paham benar bahwa ia terlahir dengan keunikan tersebut. Yang ia tahu hanya matanya biru tak seperti mata teman-temannya yang lain.

"Saya selalu bilang ke Zizy, kalau dia cantik. Matanya indah. Banyak orang yang menginginkan mata seperti itu sampai melakukan berbagai cara. Namun, Zizy sudah dianugerahi mata itu sejak lahir. Maka, itu adalah suatu hal yang harus disyukuri," sambung Mita sembari mengelus rambut Zizy yang duduk di pangkuannya.

Mita dan Zul juga berharap, tak ada lagi pandangan sinis dan buruk yang diarahkan pada putri kecilnya. Ia ingin orang-orang bisa melihat ini sebagai sesuatu yang baik dan anugerah dari yang maha kuasa.

"Memang sejauh ini nggak ada perkataan yang terlalu menyakitkan dari orang tentang Zizy. Tapi, ya jangan sampai ada. Untuk orang-orang yang baru pertama kali melihat Zizy, mungkin ada perasaan bingung atau heran. Tapi, saya harap, jangan sampai mengelurakan kata-kata yang tidak enak kepada anak saya. Dia hanya manusia biasa yang ingin tumbuh layaknya anak-anak seusianya. Kami ingin Zizy tidak menganggap ini sebagai kekurangan," harap Mita.

Sementara itu, dari segi medis sendiri, keunikan pada mata Zizy ini, disebut dengan heterochromia. Kondisi tersebut di mana terjadi kelainan pada warna iris mata. Ini dijelaskan oleh dokter spesialis mata Rumah Sakit Awal Bros Sudirman, Wibawanindya Wahyuresti.

Berdasarkan foto Zizy yang diperihatkan kepadanya, ia menilai tipe heterochromia Zizy adalah tipe sentral. Menurutnya, jika Zizy mendapatkan warna iris mata itu karena faktor genetik, terapi dan treatmen tak perlu dilakukan.

"Zizy kan dari lahir ya, jadi karena genetic. Selama tidak ada keluhan tidak diperlukan terapi apa-apa," sambungnya.Berdasarkan literature, dokter Wibawanindya mengatakan, kelainan ini 1:40.000 populasi manusia. Selama dirinya bertugas di Pekanbaru, ia sendiri belum pernah memilki riwayat pasien dengan kelainan tersebut. Zizy sendiri menurutnya memiliki kemungkinan untuk mewariskan mata birunya itu kepada anak cucunya kelak.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook