Jalan Pesisir sepanjang 1,5 kilometer di Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai (sebelumnya Rumbai Pesisir) rusak parah. Selama hampir 17 tahun, jalan rusak tersebut tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah daerah.
Laporan: DOFI ISKANDAR, Rumbai
RABU (3/2), warga pun melampiaskan kekesalan dan kekecewaan mereka terhadap pemerintah. Dengan membawa spanduk, mereka kemudian menanamkan dua batang pohon pisang di tengah badan jalan.
Spanduk bertuliskan "Untuk Apa Musrenbang. Lain Usul Lain Pelaksanaan. Jalan Pesisir Rusak Bertahun-tahun Tak Diperbaiki".
Ketua RW 08 Kelurahan Meranti Pandak, Abu Hasan Azari mengatakan, warga yang kesal karena jalan rusak dan membahayakan pengguna jalan sengaja menanam pohon pisang di sepanjang Jalan Pesisir. Hal itu dilakukan untuk meminta perhatian pemerintah agar Jalan Pesisir bisa segera dilakukan pengaspalan atau perbaikan.
"Terakhir pengaspalan dilakukan zaman Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah atau tepatnya tahun 2003 lalu (17 tahun lalu). Setelah itu, Jalan Pesisir ini tidak pernah lagi dilakukan pengaspalan sehingga kondisinya saat ini rusak berat," ujar Abu Hasan Azari kepada Riau Pos.
Ia berharap, pemerintah segera tanggap dan membenahi kondisi jalan yang rusak. Meski setiap tahun telah disampaikan dalam musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) kelurahan maupun kecamatan, tetap saja tidak dilakukan perbaikan.
"Kerusakan jalan memang sudah lama, sekitar 17 tahun. Dan selama ini hanya ditimbun swadaya oleh masyarakat. Saat ini warga sudah resah karena belum ada tanda-tanda akan dibenahi," jelasnya.
Untuk itu, ia dan warga berharap Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru agar memperhatikan kondisi Jalan Pesisir yang saat ini mengalami kerusakan parah sudah selama 17 tahun. Dan mereka juga meminta agar pembangunan perbaikan jalan di Kota Pekanbaru bisa merata.
"Salah satu bentuk kekesalan kami adalah dengan cara terpaksa kami harus menanam pohong pisang di tengah jalan. Kalau rusaknya hanya beberapa meter saja tidak masalah, tetapi sepanjang Jalan Pesisir ini semuanya rusak parah," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi mengatakan akan memerintahkan staf agar segera melakukan pengecekan ke Jalan Pesisir untuk segera dilakukan perbaikan.
"Kami melihat dulu kondisi kerusakan jalannya seperti apa. Kalau seandainya rusaknya masih di bawah 40 persen, mungkin bisa dirawat dengan cara tambal sulam. Tetapi kalau kerusakannya terlalu banyak, mungkin bisa kita programkan supaya dilakukan pemeliharaan berkala," ujar Indra Pomi, kemarin.
Tetapi, menurutnya, kalau dilakukan pemeliharaan berkala, maka otomatis harus mengikuti mekanisme penganggaran di anggaran perubahan atau di tahun 2022.
"Anggaran perbaikan jalan tahun ini turun dibanding tahun lalu disebabkan kondisi keuangan daerah. Untuk perbaikan diawal tahun kita survei dulu. Setelah itu baru satu-satu dilakukan perbaikan. Tetapi yang menjadi prioritas kami adalah dijalan-jalan protokol, pendidikan dan pasar (tempat jalan yang sering dilalui masyarakat)," urainya.
Terkait masih banyak jalan rusak yang belum dilakukan perbaikan, Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Tengku Azwendi meminta kepada pemerintah agar segera melakukan perbaikan. Tetapi sebelumya agar di inventarisir terlebih dahulu. Apakah jalan Pesisir itu menjadi kewenangan Provinsi, Kota atau pusat.
"Kalau jalan itu menjadi tanggung jawab Dinas PUPR Kota Pekanbaru kami imbau agar bisa segera dilakukan perbaikan, untuk menutupi jalan-jalan yang berlobang itu," katanya.***