KELESTARIAN AIR

Merawat Sungai Rokan, Menjaga Kearifan Zaman

Feature | Sabtu, 31 Oktober 2015 - 00:02 WIB

Merawat Sungai Rokan, Menjaga Kearifan Zaman
Panorama Sungai Rokan di sore hari. Sungai yang menjadi gantungan hidup banyak orang ini perlu dilestarikan agar tidak tergerus oleh pergerakan zaman. (ZULFADHLI/RIAU POS)

"Patut disyukuri, dan kami sampaikan apresiasi adanya perhatian sektor air bersih khususnya pengoperasian air minum, kami sampaikan bahwa sistem penyediaan air minum ini merupakan tanggung jawab pemerintah daerah dalam hal ini bupati Rohil yang harus diberikan kepada masyarakat," katanya.

   

Dia menegaskan minum merupakan salah satu sektor yang tanggung jawabnya berada di pihak pemda kabupaten. Ketersediaan air bersih adalah satu kebutuhan dasar yang harus disediakan oleh pemerintah setempat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

  

"Kami di Kementerian PU Perumahan Rakyat sifatnya hanya mendukung untuk bisa memfasilitasi seperti pembangunan, pendanaan atau pembinaan dalam pengelolaan," katanya. Skema pembiayaan terdiri dari beberapa unsur yakni pusat, propinsi maupun kabupaten.

  

Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) Rohil, Suwandi mengatakan untuk layanan air minum dari UPT SPAM sebagai tahap awal memenuhi kebutuhan air bersih sekitar 600 rumah tangga saja. Selanjutnya akan dilakukan peningkatan agar penerima layanan tersebut bisa bertambah sehingga memenuhi jumlah ideal sesuai dengan kapasitas sistem operasional pengolahan air bersih tersebut.

   

"Nantinya pemasangan ke rumah-rumah sebanyak 800 rumah lagi. Diharapkan dapat melayani total masyarakat sebanyak 3.600 rumah tangga sesuai kapasitas pengolahan air di Ujung Tanjung ini. SPAM IKK Ujung Tanjung sudah diuji coba dengan kapasitas mesin 40 liter perdetik," tambahnya.

  

Dana APBN menangani pembangunan pipa sebear Rp14 miliar, APBD Riau untuk pemasangan pipa sekitar 17 km dengan dana Rp4 Miliar lebih, sedangkan APBD Rohil untuk pemasangan sambungan ke rumah-rumah sepanjang 11 km.

  

Operasionalisasi SPAM ini tidak terlepas dari kayanya sumber air dari Sungai Rokan, yang hanya berjarak beberapa kilometer dari mesin unit. Di samping itu disampaikan juga rencana sistem penyediaan air minum regional untuk wilayah Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, dan Rohil. Disebutkan telah disiapkan lahan 6 hektare di Tanah Putih Tanjung Melawan (TPTM) untuk rencana lokasi inti sebagai satu kesatuan penyiapan air  regional yang nanti di kelola propinsi Riau.

   

Sekali lagi, air Sungai Rokan yang dimanfaatkan. Plt Sekdakab Drs Surya Arfan MSi menuturkan air nantinya bisa dinikmati masyarakat dari tiga kabupaten/kota tersebut.

  

"Jadi wacana provinsi kita jadi daerah pemasok air minum untuk Rohil, Dumai dan Bengkalis, ini program yang sudah disetujui bupati," katanya. Ia berharap proyek pengerjaan ini bisa terealisasi pada tahun 2016 mendatang.

  

Kepala Dinas Cipta Karya Riau Dwi Agus Sumarno pada kesempatan itu mengatakan proyek SPSM regional ini akan mulai dikerjakan tahun depan dengan dana bersumber APBN. "Jadi yang dihasilkan adalah air minum bukan sekedar air bersih tapi bisa langsung konsumsi," ujarnya optimis.

Ancaman Abrasi dan Fenomena Bono

Sepasang remaja sedang menikmati senja di samping pagar pembatas di jembatan Jumrah. Mereka seolah menikmati suasana matahari terbenam dari sisi jembatan yang membentang di atas sungai Rokan di desa Jumrah, Rimba Melintang ini.

    

Keduanya bagai tak terganggu dengan pandangan orang yang melintas. Sepeda motornya sengaja di parkirkan agak ke tepi. Keindahan senja yang menarik mata itu mungkin tidak sama dengan ancaman yang terjadi di pinggiran sungai Rokan.

   

Abrasi atau pengikisan tanah di bagian pinggiran sungai terus saja terjadi. Nyaris setiap tahun ada saja migrasi orang karena ancaman kehilangan tempat tinggal yang disebabkan kuatnya arus atau ombak yang menyapu tanah.

   

"Kalau dilihat (kondisinya), sepertinya kamipun terpaksa pindah tak lama lagi," kata Jumi (36), pemilik warung di tepi jembatan, beberapa hari lalu.

   

Di bagian ujung jembatan yang mengarah ke Ujung Tanjung sejumlah rumah yang dulunya terdapat di pinggiran jembatan itu telah kosong. Areal yang semula terdapat warung berdinding papan, yang menawarkan santapan sederhana sambil menikmati pemandangan ke arah Sungai Rokan telah berpindah. Para pemiliknya sengaja membongkar bangunan karena menyadari akan bahaya di depan mata.

   









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook