JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Praktik suap ternyata sudah menjadi hal yang biasa dalam dunia penerbangan di Indonesia. Di banyak bandara di Indonesia, hal seperti itu masih jamak terjadi meski saat ini ada pengetatan dari pemerintah.
Pengamat Sosial Politik Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi menyesalkan masih rendahnya tingkat pelayanan publik dari maskapai penerbangan di Indonesia. Apalagi, itu disebabkan karena masih lemahnya integritas regulator atau pengelola bandara yang sering menerima suap.
Dia menambahkan, jangan sampai orang yang menyuap adalah orang kuat dan tidak bisa diganggu gugat. "Regulator bandara itu harusnya jangan terima suap dari maskapai penerbangan," ujarnya di Jakarta, Sabtu (28/11).
Oleh karenanya, dia mendesak, agar pemerintah melakukan audit terhadap regulator bandara. "Nantinya, pemerintah harus bertindak tegas terhadap maskapai penerbangan dan regulator bandara yang tidak memiliki kompetensi," ucapnya.
Sementara, pengamat penerbangan John Brata mengaku, suap terhadap regulator bandara itu memang kerap terjadi di dunia penerbangan. Dia melanjutkan, dunia penerbangan Indonesia tidak akan pernah meningkat selama suap terus terjadi di ranah itu.
"Jadi, ya sebaiknya regulator tidak boleh menerima uang dari pihak maskapai," pungkasnya. (rka)
Sumber: JPG/JPNN
Editor: Hary B Koriun