OLEH DAHLAN ISKAN

Modern agar Tidak Anti-Apa pun

Ekonomi-Bisnis | Minggu, 18 Oktober 2015 - 13:51 WIB

Modern agar Tidak Anti-Apa pun

Saya juga masih sering mendengar banyak orang di Indonesia mengatakan bahwa kita harus bangga pada India. Maksudnya, agar kita mengikutinya. Di sana, katanya, menganut paham swadesi. Yang kalau di kita diistilahkan dengan berdikari.

Rupanya orang-orang itu sangat ketinggalan informasi. Harap diketahui: India sudah lamaaaaaa meninggalkan prinsip swadesi. Sudah lebih dari 20 tahun. Yakni sejak India hampir saja bangkrut di tahun 1980-an.

Baca Juga :Jelang Debat Cawapres, Mahfud MD Sebut Pemerintah Harus Siap di Segala Bidang

Kalaupun mau menampilkan contoh negara yang masih berusaha berdikari sekarang ini, tinggal satu atau dua saja: Korea Utara dan Venezuela. Bagaimana dengan Kuba? Kuba baru saja meninggalkannya dua bulan lalu.

Benarkah pasang naik nasionalisme sedang terjadi di Indonesia? Nasionalisme sempitkah itu?

Kalau dilihat dari wacana di masyarakat, talk show di televisi, orasi di panggung-panggung demo dan pidato-pidato di lingkungan pejabat pemerintah kelihatannya memang begitu. Tapi, kalau dilihat dari praktik sehari-hari kelihatannya tidak begitu. Kita tetap impor daging, impor garam, dan impor apa pun. Bahkan, coba pikirkan, bisakah kita berhenti makan roti dan terutama mi? Padahal, kita ini harus impor tepung terigu 100 persen! Sampai kapan pun. Karena kita tidak bisa menanam gandum.

Dan kita juga sulit berhenti mengutang.

Maka, saya pun mencoba menafsirkan komentar Perdana Menteri Singapura itu. "Kalau nasionalisme itu bisa diarahkan yang baik, bisa menjadi kekuatan besar." Artinya, kalau tidak diarahkan yang baik, bisa menjadi sumber bencana.

Artinya, nasionalisme itu baik. Agar jangan tenggelam pada kolonialisme. Yang penting, nasionalisme itu jangan sampai jatuh menjadi nasionalisme sempit.

Saya belum pernah menemukan istilah sebagai lawan kata "nasionalisme sempit".

Tapi, saya pernah mendengar istilah "kolonialisme modern". Maka, bagaimana kalau kita ciptakan istilah baru bahwa lawan kata "nasionalisme sempit" itu adalah "nasionalisme modern"?









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook