Wujudkan Fiskal Optimal, DJPb Taja Diseminasi KFR

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 28 September 2022 - 13:30 WIB

Wujudkan Fiskal Optimal, DJPb Taja Diseminasi KFR
Kepala Kanwil DJPb Riau Ismed Saputra (enam kanan) foto bersama pemateri dan peserta Diseminasi KFR yang berlangsung di Aula Lancang Kuning Kantor DJPb Riau, Selasa (27/9/2022). (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Riau mengadakan Diseminasi Kajian Fiskal Regional (KFR) Semester 1 pada Selasa (27/9). Giat yang digelar di aula Lancang Kuning Kantor DJPb Riau mengangkat tema Fiskal Optimal, Perekonomian Riau Andal.

Dikatakan Kepala Kanwil DJPb Riau Ismed Saputra, pihaknya memaparkan kondisi belanja dan pendapatan negara. Termasuk konsolidasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta berdiskusi mengenai upaya mengakselerasi belanja pemerintah daerah. "Mungkin ada proses lelang yang perlu diakselerasi atau silpa yang perlu dioptimalkan di dalam merealisasikannya. Ini yang ingin kita bahas," ujarnya.


Realisasi pendapatan Riau sendiri dikatakannya sudah melebihi target di semester 1. Bahkan, pendapatan bea keluar dikatakan sampai Rp3 triliun. "Terbantu dari bea keluar ya. Dari sisi belanja sebenarnya sudah ontrack ya. Cuma pelru kita akselerasi kembali," lanjutnya.

Ia memaparkan, pada KFR Riau semester I tahun 2022, tercatat pertumbuhan ekonomi Riau sampai dengan triwulan II tahun 2022 sebesar 4,88 persen. Riau sendiri merupakan provinsi dengan PDRB terbesar di Pulau Sumatera. Kontribusi terbesar pada industri pengolahan menurut lapangan usaha, dan konsumsi rumah tangga menurut pengeluaran. Kinerja ekspor impor sangat baik, namun pada bulan Mei menurun yang disebabkan kebijakan larangan ekspor CPO dari Pemerintah. "Tingkat inflasi di Riau untuk bulanan selama semester I tahun 2022 sebagian besar lebih tinggi dari inflasi nasional. Tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka cenderung menurun," paparnya.

Ia juga memaparkan kinerja APBN di Riau semester I tahun 2022. Pendapatan wilayah Riau mencapai Rp18,07 triliun, 94 persen dari target atau naik sebesar Rp7,1 triliun, 65 persen dibandingkan tahun 2021 (yoy). Sementara, kinerja APBD di Riau pendapatan daerah sebesar Rp13,5 triliun.

Di kegiatan itu, dilakukan diskusi dan tanya jawab  antara Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II PIC, Agnes Sediana Milasari DSST Ak ME, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Riau, Ismed Saputra SE MM, Sekretaris Bappeda Litbang Provinsi Riau, Purnama Irawansyah SHut MM dan Koordinator Pusat Studi Sosial Ekonomi LPPM Unri, Dr Dahlan Tampubolon SE MSi.(azr)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook