Ikan RI Tembus Pasar Baru

Ekonomi-Bisnis | Senin, 28 Januari 2019 - 13:58 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Perum Perikanan Indonesia (Perindo) membidik ekspor 22 juta dolar AS atau sekitar Rp330 miliar. Angka itu naik 110 persen jika dibandingkan dengan ekspor 2018 senilai 6,8 miliar  dolar AS. Direktur Utama Perindo Risyanto Suanda mengatakan, perseroan telah menembus beberapa negara baru tujuan ekspor.

”Hingga saat ini terdapat approval number ke-6 negara tujuan ekspor, yaitu Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, Cina, dan Vietnam,” ungkapnya, kemarin (27/1). Nilai ekspor tersebut mampu berkontribusi 25 persen dari total pendapatan perusahaan.

Baca Juga :Dosen dan Mahasiswa Unri Sosialisasi Pengembangan Bumbu Penyedap Alami

Perseroan menargetkan pendapatan pada 2019 mencapai Rp1,398 triliun. Angka itu meningkat 39,8 persen dari capaian 2018 senilai Rp1 triliun. Sementara itu, laba ditargetkan Rp29,454 miliar atau meningkat 7 persen jika dibandingkan dengan 2018. Perseroan juga akan berfokus pada lini bisnis jasa pelabuhan perikanan, pengolahan produk perikanan, dan budi daya.

Perindo ditugasi pemerintah, antara lain, untuk mengoperasikan Pasar Ikan Modern Muara Baru, cold storage Muara Baru berkapasitas 1.000 ton, dan 6 unit integrated cold storage/cold storage yang berlokasi di berbagai pelabuhan perikanan milik KKP. ”Perum Perindo juga optimistis meningkatkan kapabilitas sebagai operator sistem logistik ikan nasional yang semakin mampu menyerap produksi ikan nelayan,” imbuhnya.

Wilayah kerja Perindo terdiri atas 27 titik yang meliputi penangkapan, perdagangan, pengolahan, pelabuhan perikanan, dan budi daya tambak udang. Fungsi pelayanan umum juga dilakukan di enam pelabuhan perikanan. Yaitu, di Belawan (Sumatera Utara), Muara Baru (Jakarta), Pekalongan (Jawa Tengah), Brondong (Jawa Timur), Prigi (Jawa Timur), dan Pemangkat (Kalimantan Barat).

Fasilitas operasional bisnis selain pelabuhan perikanan, antara lain, docking atau perbaikan kapal di Belawan serta 3 unit pabrik es di Belawan dan Brondong dengan total kapasitas produksi 200 ton. Lalu, ada 5 unit cold storage dengan total kapasitas 3.200 ton, tambak udang di 7 lokasi dengan total area 114,9 hektare, dan Keramba Jaring Apung di Singaraja (Bali).(vir/c6/oki/das)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook