SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti kembali menerima bantuan untuk mempercepat pengembangan pilot project budidaya ikan kakap putih oleh Kementerian Kelautan Perikanan (KKP). Kali ini bantuan yang diterima dalam bentuk ratusan ribu larva kakap putih melalui Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam yang akan dikelola oleh Balai Benih Ikan (BBI) daerah setempat.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kepulauan Meranti, Eldi Syaputra kepada Riaupos.co, Jumat (24/6/2022) siang.
"Kita akan menerima bantuan ratusan ribu larva kakap putih dari BPBL Batam. Rencananya dalam waktu dekat kita jemput ke Batam, tindak lanjut dari pengembangan budi daya kakap putih," ujarnya.
Menurut Heldi, bantuan larva ini juga ditujukan untuk meningkatkan mutu kelembangaan Balai Benih Benih Ikan Kepulauan Meranti ke depan. Karena, kata dia, akan ada pendampingan teknologi pembenihan kakap putih melalui telur. Sehingga targetnya ke depan, Meranti sebagai satu satunya larva center kakap putih di Riau.
"Kami juga akan menerima pendampingan dari mereka. Makanya kami sudah siapkan seluruhnya sesuai dengan yang direkomendasi BPLB Batam itu. Mulai dari sumber daya hingga keperluan fasilitas lainnya bagi Balai Benih kami nanti. Sehingga ke depannya bisa berjalan secara mandiri dan jadi pusat larva kakap putih di Riau," ujarnya.
Untuk tahap awal ini, kata Heldi, sebagai langkah uji coba, bantuan yang akan diterima sebanyak 600.000 larva kakap putih. Berdasarkan pengamatan ahli, dengan kesediaan fasilitas Balai Benih Kepulauan Meranti, potensi terburuk bantuan larva yang mereka terima akan hidup sekitar 200.000 ekor.
"Dengan minimnya fasilitas di balai benih kita, potensi hidup itu 200 ribu saja dari jumlah yang kita terima. Kalau fasilitas kita lengkap bisa 40 sampai 50 persen berdasarkan pengalaman UPTD Benih Batam," bebernya.
Heldi mengaku kemungkinan itu dipicu oleh dampak kurangnya bak larva pendederan di Balai Benih Kepulauan Meranti. Selain itu juga menyusul minimnya ketersediaan aerator, blower, lab penyakit, bak kultur plankton sebagai sarana produksi pakan alami.
Kondisi yang sama juga berdampak pada indukkan bantuan yang diterima beberapa waktu lalu. Pasalnya hingga kini, Balai Benih Kepulauan Meranti telah memiliki delapan ekor betina dan 24 ekor jantan ikan kakap putih unggul. Namun kendalanya hingga kini belum bertelur. Selain fasilitas, juga dipucu oleh siklus reproduksi yang kurang tepat.
"Makanya kita harus pelan-pelan belajar dan melengkapi seluruh fasilitas pendukung. Sehingga ke depan seluruh pemberdayaan ikan kakap putih yang tersebar di Kepulauan Meranti tidak perlu membeli bibit dari luar," ungkapnya.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Edwar Yaman