Siak (RIAUPOS.CO) - DIDUGA tak berkoordinasi dengan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Siak, dua ekor sapi bantuan Baznas Kecamatan Kandis mati, sementara 10 lainnya menderita penyakit mulut dan kuku.
Hal ini tentu saja sangat disesalkan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Siak drh Hj Susilawati. Sejak merebaknya PMK, sudah diingatkan tidak ada lagi sapi yang masuk dan keluar tanpa surat sehat.
Apa yang terjadi ini, tentu saja sangat mengkhawatirkan, sebab dapat menyerang sapi-sapi lainnya di Kampung Pencing Bekulo dan Gondang Kecamatan Kandis.
"Saya mendapatkan kabar ini dari drh Ari yang bertugas di Kandis,"jelas Susilawati.
Setelah ditelusuri, ternyata pihak Baznas membeli sapi bantuan itu dari peternak di Kabupaten Kampar pada Rabu malam pekan lalu. Pada Kamis malam, sapi tersebut ada yang mati, sementara lainnya menderita PMK.
Lewat drh Ari, dikatakan Kadiskannak, pihak Baznas Kecamatan Kandis mengakui kekhilafan mereka, melakukan pembagian bantuan hewan ternak tanpa berkoordinasi dengan Diskannak.
Dijelaskan Susilawati, saat ini pihaknya sedang melakukan upaya penyelamatan dan pemberian vaksin serta pengobatan agar PMK tidak menyebar.
Dia berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak. Dan peduli terhadap sekitar, mengingat selama ini, menurut Hj Susilawati pihaknya tak bosan melakukan sosialisasi.
"Kami terus berupaya menekan angka penyebaran PMK, bahkan Satgas sudah kami bentuk dibantu Forkopimda dan perangkat kampung dan kecamatan,"jelas Hj Susilawati.(hen)
