PLN Tambah SPKLU Ruas Tol Surabaya-Jakarta

Ekonomi-Bisnis | Minggu, 27 Desember 2020 - 12:05 WIB

PLN Tambah SPKLU Ruas Tol Surabaya-Jakarta

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero menambah empat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di ruas tol Surabaya-Jakarta yang merupakan hasil kolaborasi antara PLN dan Jasa Marga. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril memerinci, empat SPKLU yang diresmikan yaitu, SPKLU Rest Area km 207 A Palikanci, SPKLU Rest Area 379 Batang, dan SPKLU Rest Area Km 519 A/B Sragen.

Bob menjelaskan, peresmian itu dalam rangka menyiapkan sarana pendukung untuk pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai. “Fasilitas SPKLU di empat titik itu disediakan PLN untuk memberikan rasa nyaman kepada para pengguna mobil listrik. Selain itu juga untuk mengakomodir kebutuhan pengisian baterai pada saat bepergian dari Jakarta ke Surabaya,” ujar Bob.


Bob menambahkan, peresmian SPKLU itu menjadi komitmen PLN untuk mendukung implementasi Perpres No 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. “PLN ingin memberikan kenyamanan warga pengguna kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) dengan memastikan penyediaan infrastruktur kelistrikan melalui pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum,” imbuhnya.

Program KBLBB tersebut, lanjut dia, bertujuan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional dengan mengurangi ketergantungan impor BBM. Hingga tahun 2025 mendatang, PLN berencana akan membangun 2.400 SPKLU. Bob menuturkan, keterbatasan jarak tempuh dan minimnya infrastruktur pengisian listrik selalu menjadi kendala penggunaan mobil listrik saat ini. Sehingga kebanyakan mobil listrik hanya dipakai di dalam kota saja. Dengan adanya empat SPKLU baru di jalan tol Trans Jawa diharapkan akan lebih memudahkan orang berpergian dengan jarak yang jauh menggunakan mobil listrik.

Sebagaimana diketahui, pada 17 Desember 2020 lalu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan Public Launching KBLBB sebagai kendaraan masa depan yang ramah lingkungan.

Terpisah, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan, konsumsi BBM Indonesia saat ini sekitar 1,2 juta barel oil per day (bopd) dan kebutuhan BBM tersebut sebagian besar dipasok dari impor. Dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang tinggi, ketergantungan pada BBM impor akan terus meningkat.

“Maka diperlukan penggunaan sumber energi lokal, terutama energi baru terbarukan dan gas, yang digunakan untuk pembangkit listrik sebagai penyedia listrik bagi KBLBB. Tujuannya meningkatkan kualitas udara dan mendukung pencapaian target pengurangan emisi Gas Rumah Kaca nasional,” imbuh Agung.(dee/jpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook