TINGKATKAN EFEKTIVITAS KEGIATAN CARE FOR ASSET

PLN Launching Aplikasi PETA Guna

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 26 Januari 2022 - 10:17 WIB

PLN Launching Aplikasi PETA Guna
Soft launching aplikasi PETA ditandai dengan penggunaan program oleh Dirregsumkal PLN Adi Lumakso, beserta tim yang dipandu Manajer UPT Padang Taufiq Fahrudin. (PLN FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan (Dirregsumkal) PLN Adi Lumakso didampingi EVP Transmisi Regsumkal PLN Nur Wahyu Dhinianto, dan EVP Operasi Regsumkal PLN Supriyadi, beserta tim melakukan kunjungan kerja ke Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Payakumbuh pada pertengahan Januari.

Agenda kunjungan kali ini adalah soft launching Aplikasi  Aset Transmisi Andal (PETA). Aplikasi ini bertujuan untuk memonitor kegiatan Care for Asset mulai dari temuan hingga proses penyelesaian guna menghindari potensi terjadinya gangguan.


EVP Transmisi Regsumkal Nur Wahyu Dhinianto menjelaskan, PETA merupakan modernisasi kegiatan Care for Asset yang sudah dimulai sejak tahun 2019, yang kemudian dikembangkan lagi menjadi digital sejak 2020, dan sudah diimplementasikan di Sumatera di tahun 2021.

"Rencananya program ini akan dikembangkan ke seluruh Regional Sumatera dan Kalimantan, termasuk Bangka Belitung yang mengelola transmisi," ujar Nur Wahyu Dhinianto, Selasa (25/1).

Secara simbolis, soft launching aplikasi PETA ditandai dengan penggunaan program ini oleh Dirregsumkal yang dipandu oleh Manajer UPT Padang Taufiq Fahrudin. Ia menjelaskan secara rinci fitur-fitur dan langkah pengoperasian aplikasi PETA.

Pada akhir kegiatan, Dirregsumkal menyampaikan tanggapannya mengenai PETA. "Alhamdulillah bagus ya karena semuanya end to end sudah terkontrol dari mulai awal kejadian. Misalnya ada masalah-masalah yang harus dihentikan, sudah ada pembagian tugas juga. Dari segi pelaporan juga sudah jelas susunannya bagaimana termasuk tindaklanjutnya," ucap Nur Wahyu Dhinianto.

Ia berharap, PETA harus dikembangkan, mungkin sekarang baru diterapkan sekaligus uji coba di Sumatera dan Kalimantan. "Kalau memang bagus, andal, dan bermanfaat maka tidak ada salahnya untuk diterapkan secara nasional," tutur Nur Wahyu Dhinianto.(anf)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook