WABAH CORONA

Hadapi Resesi, Masyarakat Diminta Tak Panik

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 25 September 2020 - 03:09 WIB

Hadapi Resesi, Masyarakat Diminta Tak Panik

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Beberapa negara mengalami resesi karena tak mampu mengontrol kontraksi ekonomi akibat pandemi corona (Covid-19) yang belum berakhir. Indonesia pun berada dalam kondisi bermasalah karena kuartal III-2020 hampir dipastikan pertumbuhannya masih minus seperti kuartal sebelumnya.

Menanggapi hal itu, Analis MNC Sekuritas, M Rudi Setiawan, meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang. Dia berharap peristiwa resesi yang pernah terjadi pada 1998 silam tidak terjadi kembali.


"Memang betul harus dikatakan masyarakat untuk tetap tenang dan tak panik. Kalau kita lihat dari yang kejadian-kejadian di 1998 memang tercampur dengan isu politik. Namun, sebenarnya itu ujung-ujungnya keterkaitan dengan ekonomi," kata Rudi dalam diskusi secara daring, Kamis (24/9/2020).

Menurut dia, bila seseorang selalu berpikiran terlalu berlebihan, nantinya malah membawa efek negatif bagi lingkungan sekitar.

"Jika kita punya pikiran yang sangat takut sekali dalam menghadapi resesi ini justru akan timbul yang tidak diinginkan. Harap tenang," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memproyeksi semua negara akan mengalami resesi. Sri Mulyani mengatakan pandemi Covid-19 memberikan tekanan terhadap ekonomi semua negara. Dampak dari pandemi ini membuat ekonomi di seluruh negara mengalami penurunan.

“Seperti negara Eropa, Italia dan Prancis sudah negatif. Jadi kalau kuartal ketiga forecast negatif mereka bisa tiga kuartal berturut-turut negatif. Spanyol, Inggris Raya, dan juga negara ASEAN di sekitar kita Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand diperkirakan kuartal ketiga masih akan mengalami tekanan kontraksi yang cukup dalam," ujar Sri Mulyani dalam diskusi virtual, Selasa (22/9/2020) sebelumnya.

Sumber: Antara/MNC/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook