Thomas Cook Bangkrut, 150.000 Warga Inggris Terdampar

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 25 September 2019 - 12:25 WIB

Thomas Cook Bangkrut, 150.000 Warga Inggris Terdampar
ILUSTRASI

LONDON (RIAUPOS.CO) – Perusahaan travel tertua di dunia asal Inggris, Thomas Cook, mengalami kebangkrutan, termasuk lini bisnis maskapai penerbangannya. Seperti dilansir Bloomberg, hal itu setelah Thomas Cook yang telah berusia 178 tahun gagal mendapatkan dana talangan sebesar GBP 200 juta dari investor swasta sebagai langkah penyelamatan krisis keuangan. Seperti diketahui, Thomas Cook telah menumpuk utang dalam jumlah yang besar.

Kondisi tersebut membuat pemerintah Inggris bergerak cepat. Pemerintah Inggris akan segera menyewa pesawat untuk membawa ribuan pelanggan Thomas Cook yang saat ini berada di luar negeri untuk dipulangkan ke Inggris.


Thomas Cook sendiri telah mengajukan administrasi terkait kebangkrutan pada Senin (23/9) pagi setelah melakukan negosiasi selama 11 jam untuk mengumpulkan dana tambahan dan gagal menghasilkan kesepakatan. Imbasnya, semua pemesanan, penerbangan, dan liburan yang menggunakan jasa Thomas Cook dibatalkan. Repatriasi terbesar akan segera dilakukan pemerintah Inggris. Mereka mengatakan akan bekerja untuk membawa pulang pelanggan ke Inggris dalam dua minggu ke depan tanpa biaya.

Sebenarnya kebangkrutan bisa dihindari andai Thomas Cook bisa mendapatkan dana talangan sebesar GBP 200 juta. Dana tersebut bisa menyelamatkan krisis finansial dari bisnis Thomas Cook. Namun, kesepakatan tak kunjung terjadi dan akhirnya perusahaan menyatakan dan telah mendaftarkan secara administrasi mengalami kebangkrutan.

“Meski kesepakatan sebagian besar telah terjadi, fasilitas tambahan yang diminta tak kunjung deal. Negosiasi dalam beberapa hari terakhir tak menemui kata sepakat,” sebut Chief Executive Officer Peter Fankhauser seperti dilansir Bloomberg. “Ini adalah penyesalan yang paling mendalam bagi saya dan anggota dewan lainnya karena kami tak sanggup bertahan,” imbuh Fankhauser.


Imbas kebangkrutan membuat Sekitar 150.000 warga Inggris terdampar di luar negeri, sementara 350.000 warga negara asing lainnya juga berada di luar negeri dengan menggunakan jasa Thomas Cook. Data tersebut disampaikan oleh Financial Times. Tentunya pemerintah Inggris yang akan turun tangan untuk memulangkan 150.000 warganya agar bisa kembali pulang. Pemerintah juga akan menanggung biaya akomodasi untuk pelanggan Thomas Cook.

Laman resmi Thomas Cook menyatakan bahwa pemerintah Inggris meluncurkan program repatriasi untuk mengembalikan pelanggan Thomas Cook ke Inggris mulai Senin (23/9) hingga 6 Oktober mendatang. Pelanggan bisa mnemukan tentang penerbangan pengganti lewat laman resmi yang diluncurkan pihak otoritas penerbangan sipil Inggris.

Terkait proses pemulangan, pembatalan pemesanan, dan informasi lainnya bisa diakses lewat laman resmi Thomas Cook. “Jika saat ini Anda berada di luar negeri dan penerbangan menggunakan Thomas Cook, kami menyediakan penerbangan baru untuk memulangkan Anda ke Inggris. Penerbangan ini hanya beroperasi selama dua minggu ke depan (hingga 6 Oktober 2019). Setelah 6 Oktober, penumpang harus membuat pengaturan perjalanannya sendiri,” bunyi pernyataan Thomas Cook di laman resminya.

Kebangkrutan Thomas Cook merupakan pukulan bagi sektor perjalanan wisata Eropa. Itu hanya beberapa bulan setelah maskapai penerbangan Islandia, Wow Air, mengalami kebangkrutan. Perusahaan menutup operasinya pada Maret karena kurangnya pembiayaan, meninggalkan 2.700 selebaran terlantar dan merugikan perekonomian negara.

Sementara itu, perusahaan pemegang saham terbesar Thomas Cook dari Tiongkok, Fosun, kecewa karena Thomas Cook tak mampu menemukan solusi. Meski begitu, mereka menaruh simpati terkait nasib dari agen perjalanan tertua tersebut. “Fosun menegaskan bahwa posisinya tetap tidak berubah selama proses berlangsung, tetapi sayangnya faktor lain telah berubah. “Kami menyampaikan simpati mendalam terkait bangkrutnya Thomas Cook,” sebut pihak Fosun.

Thomas Cook didirikan pada tahun 1840-an oleh seorang wirausahawan yang memiliki nama sama. Artinya, Thomas Cook menamai usahanya dengan namanya sendiri. Thomas Cook memulai dengan menjalankan perjalanan kereta di wilayah Inggris. Bisnis tersebut mulai berkembang ketika kelas menengah Inggris memiliki lebih banyak waktu dan uang untuk mencari kesenangan di Eropa. Thomas Cook sebagai pendiri bisnis perjalanan tersebut lahir pada 22 November 1908 di Melbourne, Britania Raya. Dia meninggal pada 18 Juli 1892 di Knighton, Leicester.

Sumber: Jawapos.com
Editor: wws









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook