LOS ANGELES (RIAUPOS.CO) – Elon Musk belakangan menjadi sumber pemberitaan lantaran minatnya terhadap platform jejaring sosial, Twitter. Drama akuisisi, langkah hukum, dan gontok-gontokan dengan para pemegang saham dan para petinggi tampaknya tak cukup walau akhirnya Twitter resmi dimiliki Elon Musk.
Setelah sah menjadi milik petinggi Tesla dan SpaceX itu, Twitter juga langsung melakukan PHK atau pemutusan hubungan kerja massal. Setelah memecat ribuan karyawannya, Elon Musk mengatakan Twitter terancam bangkrut.
Elon Musk, pemilik baru Twitter dan CEO baru, mengungkapkannya kepada karyawan. Melalui panggilan massal, di hadapan para pekerja, Elon Musk mengatakan bahwa ancaman kebangkrutan media sosial (medsos) tidak boleh dikesampingkan.
Dilansir dari Reuters via GSMArena, pengumuman itu muncul beberapa jam setelah email massal, di mana Elon Musk memperingatkan bahwa perusahaan mungkin tidak bertahan dari penurunan ekonomi yang akan datang. Itu jika gagal meningkatkan pendapatan langganan untuk mengimbangi pendapatan yang berkurang dari iklan.
Reuters melaporkan bahwa kekacauan di Twitter juga dipicu oleh keluarnya para eksekutif utama. Adapun beberapa petinggi yang minggat dari Twitter termasuk Chief Information Security Officer, Yoel Roth.
Roth mengawasi tanggapan Twitter terhadap ujaran kebencian, informasi yang salah, dan spam. Bio akun Twitter-nya mengungkapkan bahwa dia adalah mantan kepala di perusahaan tersebut.
Chief Privacy Officer dan Chief Compliance Officer juga pergi menurut pesan internal Slack. Satu orang yang memutuskan untuk bertahan setidaknya untuk saat ini adalah Robin Wheeler, eksekutif iklan.
Terkait hal ini, Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (AS) mengawasi Twitter dengan keprihatinan mendalam. Keluarnya para petinggi juga disebut menempatkan medsos tersebut pada risiko melanggar perintah peraturan.
Akan tetapi, pengacara Elon Musk, Alex Spiro, mengungkapkan bahwa tim sedang melakukan dialog berkelanjutan yang konstruktif tentang masalah tersebut.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman