(RIAUPOS.CO) - Harga emas batangan Antam kemaren, Sabtu (22/5), kembali bersinar naik Rp1.000 per gram menjadi Rp958.000 per gram. Padahal pada Jumat (21/5) Antam sudah naik sebesar Rp10.000 per gram. Sedangkan harga pembelian kembali atau buyback emas Antam hari ini juga naik Rp1.000 per gram ke level Rp868.000 per gram.
Kenaikan Antam berada di tengah penurunan emas dunia yang turun tipis lantaran dolar Amerika Serikat (AS) mulai berbalik arah menguat seiring meningkatnya data manufaktur di negara tersebut. Mengutip laman Reuters, emas di pasar spot drop 0,1 persen ke harga USD 1.876,42 per ons. Sedangkan emas di pasar berjangka turun 0,3 persen ke harga USD 1.876,70 per ons
Seperti diketahui, data menunjukkan aktivitas pabrik di AS semakin cepat di periode awal Mei di tengah permintaan domestik yang kuat. Aktivitas manufaktur di AS menuju level rekor bulan ini. Sehingga, Markit Flash US Manufacturing Purchasing Managers’ Indeks naik ke level 61,5 di periode Mei merupakan tertinggi sepanjang masa. Angka itu jauh dari perkiraan para analis yang memproyeksikan stagnan.
“Data ekonomi yang kuat seperti PMI berpotensi menjadi risiko jangka pendek di pasar emas, berdasarkan premis bahwa the Fed berpotensi mengurangi pembelian obligasi lebih cepat dari yang diperkirakan,” kata analis di High Ridge Futures David Meger, dikutip Sabtu (22/5).
Sementara, risalah meeting Fed bulan April yang dirilis pada Rabu pekan ini menunjukkan sejumlah pejabat the Fed siap untuk tapering off seiring pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Meski demikian para pelaku pasar mengabaikan kekhawatiran tersebut karena mereka tidak memperkirakan hal itu akan terjadi dalam waktu dekat.
Indeks dolar AS naik 0,3 persen terhadap basket currency, membuat emas mahal bagi pemegang saham mata uang lainnya. Sementara itu yield obligasi USA tenor 10 tahun bertahan di 1,62 persen atau turun dari level 1,69 persen.
Adapun logam mulia lainnya seperti paladium turun 2,5 persen menjadi USD 2.781,64 per ons mengarah ke pelemahan mingguan keduanya terbesar sejak pekan yang berakhir pada 29 Januari tahun ini. Sedangkan harga perak turun 1,1 persen ke harga USD 27,44 per ons. Platinum merosot 2,3 persen menjadi USD 1.169,05.(nda)
Laporan JPG, Jakarta