JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Isu transisi energi dan misi pengurangan emisi karbon diprediksi akan menjadi agenda bersama dunia di tahun 2023. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menilai, isu transisi energi bukan hanya menjadi tantangan tetapi bisa menjadi salah satu peluang pertumbuhan ekonomi.
“Pemerintah melihat potensi ini dan bersama PLN memetakan potensi pengembangan. PLN memiliki peran yang cukup signifikan untuk menjadi pionir di sektor transisi energi,” ujar Suahasil dalam acara Indonesia Economic Outlook 2023, Selasa (20/12).
Suahasil menjelaskan kunci dalam menghadapi tantangan perekonomian tahun depan adalah dengan memaksimalkan potensi dalam negeri. Selain itu, aspek yang paling penting dalam menghadapi ketidakpastian global adalah kolaborasi dan sinergi.
“Kita merespons dengan satu pembelajaran yang luar biasa yaitu perlunya sinergi semua pihak. Fiskal bukan hanya bekerja sama dengan moneter, kita bekerja sama dengan penegak hukum dan pemerintah daerah dalam segala aspek,” ujar Suahasil.
Dalam menghadapi tantangan ekonomi di tahun 2023 mendatang, PT PLN (Persero) turut berkolaborasi dengan pemerintah dan stakeholder dan berkontribusi khususnya di sektor ketenagalistrikan.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memperkirakan, konsumsi listrik tahun depan bisa mencapai 283,12 TWh atau tumbuh 4,74 persen. Hal ini didukung pemulihan ekonomi di tahun ini dan kepercayaan publik terhadap perekonomian di tahun depan.
“Demand kelistrikan sempat anjlok bahkan minus karena dampak pandemi. Dengan berbagai best effort, demand kelistrikan ditingkatkan kembali, dan diperkirakan terus mengalami perbaikan seiring pertumbuhan ekonomi di tahun mendatang,” ujar Darmawan.
Di samping itu, isu transisi energi menjadi harapan baru bagi perekonomian tahun depan. Sebab, di tengah dunia berlomba mengurangi emisi dengan beralih ke energi yang ramah lingkungan dan memanfaatkan potensi lokal menjadi ceruk bisnis baru di tahun depan.
“PLN menangkap isu transisi energi ini bukan sekedar tantangan tetapi justru menjadi peluang untuk membuat Indonesia lebih baik dan tumbuh ke depan,” ujar Darmawan.
Tantangan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia adalah investasi yang besar. Untuk itu, PLN mengakselerasi pembangunan ekosistem transisi energi yang kondusif dan mengedepankan aspek inovasi serta efisiensi guna mencapai competitiveness.(adv)