PERMINTAAN MENURUN

Harga TBS Kelapa Sawit Turun Pekan Ini

Ekonomi-Bisnis | Selasa, 21 April 2020 - 14:40 WIB

Harga TBS Kelapa Sawit Turun Pekan Ini
Ilustrasi: Sawit Riau FOTO.DOK. RIAUPOS.CO

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit periode 22-28 April mengalami penurunan pada setiap kelompok umur. Jumlah penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp 92,56/Kg dari harga minggu lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan turun menjadi Rp 1.776,27/Kg. 

Plt Kepala dinas Perkebunan Riau Ahmad Syahharof mengatakan, penurunan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Untuk faktor internal, turunnya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya penurunan harga jual CPO dan kernel dari seluruh perusahaan sumber data. 


"Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan sebesar Rp 431,25/Kg, Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 324,00/Kg, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 447,36/Kg, Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 422,77/Kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp 394,70/Kg dari harga minggu lalu," katanya.

 Sedangkan untuk harga jual kernel, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan sebesar Rp 50,91/Kg, Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 322,00/Kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp 320,27/Kg dari harga minggu lalu.

Sementara dari faktor eksternal, penurunan harga CPO dipengaruhi oleh stok yang melimpah sedangkan permintaan tidak terlalu besar sehingga mengoreksi harga CPO dunia. 

"Ekspor memang lebih baik dari yang diharapkan, tetapi pasar tidak mengharapkan angka pengiriman tinggi bulan April ini karena permintaan global mulai melambat di tengah kemungkinan adanya resesi.  Selain itu anjloknya harga minyak mentah dunia, harga minyak mentah yang rendah membuat produksi biodiesel menjadi tidak ekonomis. Hal ini membuat permintaan CPO dari industri biodiesel berkurang," jelasnya. 

 

Laporan Soleh Saputra

Editor: Deslina









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook