Donald Trump Dimakzulkan, Perekonomian Global Makin Tak Menentu

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 19 Desember 2019 - 16:35 WIB

Donald Trump Dimakzulkan, Perekonomian Global Makin Tak Menentu
INTERNET

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi dimakzulkan oleh parlemen AS melalui mekanisme voting karena penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi penyelidikan Kongres. Keputusan DPR AS yang dipimpin oleh Partai Demokrat didasari oleh dua pasal pemakzulan dengan suara mayoritas lewat dua kali pemungutan suara. Pada pasal penyalahgunaan kekuasaan disahkan dengan dukungan suara 230, sementara yang tidak setuju hanya 197.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati merespons kabar pemakzulan pemimpin Abang Sam (AS) tersebut. Menurutnya, pemakzulan Presiden Trump akan menimbulkan gejolak politik yang dapat meningkatkan ketidakpastian ekonomi global.


Ani, sapaan Sri Mulyani menuturkan, keputusan politik dalam Kongres AS tentang Trump akan berimbas terhadap kepercayaan pelaku pasar dan konsumen. “Pagi ini keputusan di AS dari Kongres di AS untuk impeachment ke Presiden Trump. Ini akan berikan ketidakpastian yang tinggi dan confidence tentu akan pengaruh ke kepercayaan pelaku ekonomi dan pelaku konsumen,” ujarnya di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Kamis (19/12).

Ani menjelaskan, kepercayaan pelaku pasar terhadap perekonomian terlihat dari investasi melalui aksi korporasi. Jika pelaku pasar merasa ketidakpastian ekonomi tinggi, maka mereka cenderung akan menahan diri dalam mengambil keputusan investasi.

Sementara kepercayaan konsumen terhadap perekonomian terlihat dari daya beli. Konsumen akan menahan daya beli dan mencadangkan keuangannya hingga ekonomi dinilai membaik.

Pemakzulan Trump juga dinilai berpotensi menghambat investasi masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia. “Ini bakal menahan investasinya, enggak yakin apakah ekonomi akan membaik. Keputusan menahan itu memperlemah ekonomi. Makanya kondisi ekonom mengalami tekanan pelemahan itu karena mengalami ketidakpastian,” tuturnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook