BEIJING (RIAUPOS.CO) – Di sela kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping, PT PLN (Persero) menandatangani kesepakatan dengan dua perusahaan besar energi bersih, State Grid Corporation of China (SGCC) dan Trina Solar China. Mereka menjalin kerja sama pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia.
Penandatanganan itu dilakukan pada Indonesia-China Business Forum (ICBF) di Beijing Senin (16/10). Selain dua MoU yang disaksikan Presiden Jokowi, PLN meneken tujuh kesepakatan dengan total nilai valuasi kerja sama, termasuk pendanaan, lebih dari 54 miliar dolar AS.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN mengambil peran penting dalam peningkatan investasi antara Indonesia dan Cina dalam sektor energi. Terutama mendukung komitmen pemerintah dalam mengakselerasi transisi energi. ”Dengan SGCC, bersama-sama kita akan membangun jalur transmisi supergrid ramah lingkungan, smart grid, dan memperluas kemitraan ke depan,” ujarnya, Selasa (17/10).
Untuk Trina Solar, PLN melalui PLN Indonesia Power Renewables melakukan joint venture bersama Sinar Mas dan Agra Surya Energy untuk pembangunan pabrik sel dan panel surya terbesar se-Indonesia di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah. ”Trina Solar ini perusahaan terkemuka dengan teknologi masa depan. Bersama-sama, kami telah meluncurkan joint venture manufaktur solar PV. Kami akan memperluas kapasitas dan produksi untuk memasok pasar solar PV skala besar di Indonesia,” jelasnya.
Pembangunan manufaktur solar PV di Kendal dilakukan untuk memaksimalkan potensi energi surya di Indonesia yang sangat besar, mencapai 207 gigawatt.(dee/dio/jpg)